Pemerintah Inggris menyiapkan anggaran senilai 2 juta poundsterling atau sekitar Rp384 miliar untuk mendorong guru mengadopsi solusi teknologi berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk meningkatkan kualitas belajar-mengajar.
Kementerian Pendidikan Inggris memastikan setiap guru di Inggris dapat memanfaatkan sumber daya atau alat berbasis AI yang dapat membantu mereka dalam perencanaan pembelajaran, penyusunan materi ujian, dan untuk mengurangi beban kerja mereka.
Investasi 2 juta pounds itu akan berikan kepada Oak National Academy yang kan mengembangkan alat pembelajaran baru berbasis AI. Sebagai langkah awal, Oak National Academy akan menciptakan asisten perencanaan pembelajaran AI yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu.
Oak National Academy akan mendukung guru mengakses sumber daya kurikulum daring berkualitas tinggi. Dana ini dialokasikan setelah melalui uji coba alat penyusun ujian dan perencana pembelajaran berbasis AI yang telah mendapatkan dukungan ribuan guru di Inggris.
"Para guru di Inggris dapat menggunakan alat AI ini untuk membuat konten pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan kurikulum berkualitas tinggi," ujar Juru Bicara Kementerian Pendidikan Inggris dalam siaran pers yang disiarkan laman pemerintah Inggris, Gov.Uk.
Kementerian Pendidikan Inggris menjelaskan bahwa dana ini akan membantu Oak meningkatkan kualitas alat pembelajaran sebelum akhirnya dibagikan secara gratis kepada guru di seluruh Inggris.
Sementara manfaat dari pemanfaatan AI dalam pendidikan diapresiasi, potensi dampak negatif dari AI juga menjadi perhatian global. Karena itu, Inggris akan menyelenggarakan pertemuan tingkat tinggi tentang AI pada 1-2 November 2023 di Buckinghamshire, yang akan dihadiri oleh sejumlah pemimpin politik dan industri IT dunia, termasuk PM Inggris Rishi Sunak dan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris, serta China telah diundang dalam pertemuan tersebut.
Manfaat dan Risiko Penggunaan AI
Ilustrasi Artificial Intelligence (AI)
Suka tidak suka, teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan akan memegang peranan penting dalam pengembangan inovasi teknologi di masa depan.
Teknologi AI akan menghadirkan solusi yang murah, cepat dan efisien sehingga memudahkan pekerjaan manusia.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengungkapkan sisi positif dan negatif penggunaan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di masyarakat. Meskipun AI menghadirkan banyak manfaat, ada beberapa hal yang diwaspadai dari penggunaan AI