Find Us On Social Media :

Populix Beberkan Tren Paylater di Indonesia, Ini Pengguna Aktifnya

By Liana Threestayanti, Rabu, 1 November 2023 | 21:14 WIB

Ternyata mayoritas pengguna layanan paylater adalah generasi milenial dari kelas sosial atas, menurut hasil riset Populix yang terbaru.

Ternyata mayoritas pengguna layanan paylater adalah generasi milenial dari kelas sosial atas, menurut hasil riset Populix yang terbaru. 

Skema pembayaran digital Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater di Indonesia memang kian populer. Bahkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat adanya pertumbuhan pengguna sebesar 18,18 juta kontrak atau sebesar 33,25% (YoY) menjadi 72,88 juta kontrak per Mei 2023. 

Melihat tren tersebut, Populix meluncurkan sebuah riset bertajuk "Unveiling Indonesia’s Financial Evolution: Fintech Lending and Paylater Adoption" yang bertujuan untuk mengungkap motivasi dan tren di balik popularitas yang semakin meningkat dari layanan paylater di kalangan masyarakat Indonesia. 

"Hasil penelitian kami menunjukkan bagaimana paylater memainkan peran signifikan dalam aktivitas ekonomi Indonesia saat ini, " ujar Timothy Astandu, Co-founder dan CEO Populix. 

Apa yang mendorong penggunaan paylater sebagai salah satu solusi pembayaran inovatif dalam bertransaksi? "Keterjangkauan paylater yang semakin meningkat bagi masyarakat, fleksibilitas dalam pembayaran cicilan, hingga kemudahan dalam proses registrasi," Timothy mengungkapkan alasan. 

Di sisi lain, riset ini juga mengungkap fakta bahwa masyarakat Indonesia cukup bijak dalam mengelola keuangannya.  "Hal ini terlihat dari mayoritas responden yang hanya memiliki cicilan paylater kurang dari 1 juta rupiah dalam sebulan,” ungkap Timothy Astandu.

Dari hasil survei yang dilakukan pada September 2023 terhadap 1.017  responden pria dan wanita di Indonesia, sebanyak 55% responden menyatakan pernah melakukan pembayaran menggunakan layanan paylater. Mayoritas penggunanya berasal dari pulau Jawa (55%), dan didominasi oleh generasi milenial (63%) dari kelas sosial atas (59%). 

Survei ini juga memperlihatkan bahwa mayoritas responden menggunakan layanan paylater kurang dari sebulan sekali (51%) dan rata-rata hanya menggunakan satu aplikasi (82%). 

Dari banyaknya brand penyedia layanan paylater yang masuk di pasar Indonesia, Shopee Paylater (89%) menjadi Top of Mind responden, disusul oleh GoPay Later (50%), Kredivo Paylater (38%), Akulaku Paylater (36%), Traveloka PayLater (27%), Home Credit (16%), Indodana (13%), dan Atome (5%). 

Selain menduduki posisi Top of Mind, Shopee PayLater (77%) juga menjadi brand yang paling sering digunakan, disusul oleh GoPay Later (28%), Akulaku Paylater (18%), Kredivo Paylater (14%), Traveloka PayLater (9%), Indodana (4%), Home Credit (3%), dan Atome (2%).

Temuan lain adalah mayoritas (82%) responden memiliki cicilan paylater kurang dari 1 juta rupiah per bulannya. Nominal terbesar yang pernah digunakan oleh sebagian besar responden (75%) juga sebesar kurang dari 1 juta rupiah. Menurut analisis Populix, hal ini menunjukkan bahwa responden telah memiliki perencanaan keuangan yang lebih baik dengan membatasi nominal cicilan yang mereka miliki sehingga pengeluaran bulanan tetap terkendali.

Metode paylater ini pun biasa digunakan untuk memenuhi beberapa kebutuhan, seperti pembelian paket data/internet/listrik (48%), pakaian (48%), pengeluaran bulanan (35%), elektronik dan aksesoris (21%), gadget terbaru (19%), serta  liburan (10%).