Find Us On Social Media :

Smart City Kabupaten Bangka: Menebar Pesona Sang “Dewi Tari”

By Administrator, Kamis, 9 November 2023 | 11:06 WIB

Pemandangan air laut biru akan memanjakan mata Anda saat mengunjungi desa wisata Dewi Tari, Kabupaten Bangka

Kolam-kolam berisi air berwarna biru kehijauan mencuri perhatian saat memasuki kawasan Pantai Cemara, Desa Rebo, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka. Rupanya, ini lubang-lubang bekas galian tambang timah.

Keberadaan lubang bekas galian tambang ini memang bukan tanpa alasan. Pulau Bangka sudah terkenal sebagai penghasil timah di negeri ini. Uniknya saat tambang-tambang tak lagi aktif, lubang-lubang ini dimanfaatkan untuk memelihara ikan nila, juga ikan mas.

Pengembangan Wisata Kabupaten Bangka 

Meski terkenal dengan kekayaan timahnya, Kabupaten Bangka ingin menggali potensi lain yang ada di daerahnya, yaitu pariwisata. Salah satu kawasan wisata yang diunggulkan adalah Desa Rebo, Kecamatan Sungailiat.

Sebagai desa wisata, desa ini menamakan diri Dewi Tari, singkatan dari Destinasi Wisata Tanjung Ratu, Karang Panjang, Rebo Indah. Desa ini memiliki pesona tersendiri yang membawanya masuk ke dalam daftar 75 desa wisata terbaik tahun 2023, menyisihkan 4.000 desa wisata lainnya.

Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) merupakan ajang penghargaan kepada desa wisata yang memenuhi kriteria penilaian Kemenparekraf. Kriterianya antara lain daya tarik, souvenir, homestay, kelembagaan masyarakat, juga akselerasi digital dalam mempromosikan desa wisata tersebut.

Atas prestasi ini, Mei lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengunjungi Dewi Tari. Pantai Cemara merupakan salah satu yang disambangi. Kawasan pantai bekas tambang timah ini dikelola dengan baik dengan mempertahankan ekosistem mangrove. Pantai berpasir putih yang diteduhi deretan pohon cemara ini dilengkapi taman bermain, wahana ATV, serta arena kano.

“Ada sepuluh obyek wisata di desa ini,” ujar Nessya Astuti, Sekretaris Desa Rebo. Selain Pantai Cemara, masih ada Pantai Batu Ketak, Pantai Indah Rebo, dan Pantai Takari. Pantai terakhir merupakan tempat nyakar, yaitu mencari kerang dengan alat tradisional dari kayu, menjadi atraksi menarik pengunjung.

Kawasan ini juga memiliki wisata religi. Ada Puri Tri Agung, di mana ajaran Konfusius, Buddhisme, dan Taoisme bersanding harmonis. Ada juga Pagoda Nusantara dengan pemandangan menakjubkan dari ketinggian Bukit Rebo. Di desa ini juga berdiri Kelenteng Jaya Bhakti, tempat masyarakat mengadakan festival budaya.

Memanfaatkan Smart Branding 

Tempat wisata unik lainnya adalah HKM Mutiara Timur, yang juga mengalih-fungsikan lubang-lubang galian tambang di lahan perhutanan di Bukit Rebo sebagai kolam ikan koi dan nila. Pengelola tempat ini, David Siga, adalah Ketua Dewi Tari 2023.

Kawasan Dewi Tari dilengkapi taman bermain, wahana ATV, serta arena kano

“Inginnya, wisatawan datang ke sini berhari-hari,” kata Nessya tentang mimpinya. “Kita coba buatkan paket tour untuk mengunjungi berbagai lokasi wisata di sini. Ada yang dua hari, ada yang tiga hari,” jelasnya. Jika ini berhasil dikembangkan, perekonomian masyarakat tentu akan mendapat dampak positif.

Prestasi Dewi Tari tak lepas dari bimbingan Dinas Pariwisata Kabupaten Bangka, baik berupa fasilitas maupun pembinaan. Di 2019, Desa Rebo kedatangan 13 mahasiswa mancanegara untuk membantu mengembangkan pariwisata di wilayah ini. Mereka mencari potensi wisata baru hingga mengajarkan penggunaan sosial media untuk mengenalkan desa ini ke masyarakat luas.

Ke depan, inisiatif mengembangkan Dewi Tari dipastikan akan semakin kaya. Hal ini tidak lepas dari keikutsertaan Kabupaten Bangka ke dalam Gerakan Menuju Smart City 2023. Melalui gerakan ini, Pemerintah Kabupaten Bangka dibimbing oleh akademisi dan praktisi untuk menyusun rencana pembangunan berbasis smart city. Termasuk, mengembangkan smart branding untuk objek wisata seperti Dewi Tari.

Semoga saja, pengembangan berbasis smart city ini akan mempercepat peningkatan seluruh aspek kehidupan masyarakat di Kabupaten Bangka.