Find Us On Social Media :

NVIDIA Bakal Luncurkan Chip AI Grace Hopper dalam Single Chip

By Adam Rizal, Sabtu, 2 Desember 2023 | 09:00 WIB

Ilustrasi Chip Nvidia.

CFO NVIDIA Colette Kress mengungkapkan NVIDIA akan menyajikan CPU Grace Hopper server dalam paket single chip untuk data center. NVIDIA sendiri memiliki superchip server berbasis ARM dengan arsitektur Grace Hopper yang terdiri dari CPU dan GPU. NVIDIA juga memiliki opsi superchip kedua untuk para kliennya di segmen data center, yaitu CPU Only (CPU + CPU).

"Kami ingin memenuhi permintaan pasar yang menginginkan pilihan yang lebih sederhana. Dengan menyediakan CPU Grace Hopper dalam satu chip, NVIDIA berharap dapat memenuhi kebutuhan prosesor server dengan segmen yang lebih bervariasi," katanya.

"Ada permintaan lain dari konsumen NVIDIA, yang tidak membutuhkan komputasi super kencang, yang mana dengan satu chip CPU Grace Hopper saja, kebutuhan tersebut bisa diakomodir," ucapnya.

Spesifikasi superchip Grace Hopper (CPU Only) termasuk 144 core, dukungan memori LPDDR5X hingga 960 GB, konsumsi daya 500W, cache L3 117 MB, dan 58 jalur Gen5, semuanya menggunakan node proses TSMC 4N. Prosesor server berbasis ARM dianggap bersaing dengan kekuatan komputasi dan efisiensi daya Prosesor berbasis ARM lainnya.

Pabrikan Terbesar 

NVIDIA sangat cerdas melihat peluang bisnis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang sedang naik daun dengan menjual Chip AI A100, H100 dan H200. Hasilnya, perusahaan teknologi raksasa berlomba-lomba mengantri mendapatkan pasokan Chip AI tersebut dan membuat chip AI NVIDIA langka di pasar serta membuat harganya yang melambung.

Fenomena itu membuat keuntungan NVIDIA meroket dan menjadikannya sebagai pabrikan semikonduktor terbesar di dunia, mengalahkan TSMC dan Intel. Informasi ini berasal dari analis keuangan, Dan Nystedt, yang merangkum data keuangan dari empat perusahaan chip utama, yaitu Intel, Nvidia, Samsung Semiconductor, dan TSMC sejak kuartal-I 2021. 

Pada kuartal-III 2023, Nvidia berhasil menggeser TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company) dan kini memimpin dengan pendapatan mencapai 18,12 miliar dolar AS (Rp 281,4 triliun). Posisi kedua ditempati oleh TSMC dengan pendapatan 17,28 miliar dolar (Rp 268,4 triliun), diikuti oleh Intel dan Samsung pada posisi ketiga dan keempat dengan pendapatan masing-masing 14,16 miliar dolar AS (Rp 220 triliun) dan 12,52 miliar dolar AS (Rp 194,4 triliun).

Hal itu adalah prestasi gemilang Ini karena Nvidia berada di posisi terbawah di antara empat perusahaan chip terbesar pada awal tahun. Grafik pendapatan Nvidia mengalami lonjakan tajam sejak kuartal pertama tahun ini, dengan pertumbuhan 206 persen pada kuartal-III 2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Dari pendapatan mencapai 18,12 miliar dolar AS, Nvidia meraih keuntungan sebesar 10,42 miliar dolar AS (Rp 162,8 triliun), menjadi yang terbesar di atas TSMC yang mencatat laba sebesar 7,21 miliar dolar AS (Rp 112 triliun) seperti dikutip Tom's Hardware.

Keberhasilan Nvidia dipengaruhi oleh kepemilikan properti intelektual (IP), menjadikan pendapatan dan keuntungan per chip yang dihasilkannya lebih besar dibandingkan TSMC, yang fokus pada tahap manufaktur produksi chip.

Salah satu pendorong utama pendapatan Nvidia berasal dari unit bisnis Data Center yang mencakup produk chip kecerdasan buatan. Menurut laporan Nvidia, unit bisnis ini terus mengalami peningkatan pendapatan sejak kuartal-IV tahun fiskal 2022 hingga saat ini.