Find Us On Social Media :

Google Batal Luncurkan Pesaing ChatGPT Gemini AI Akhir Tahun Ini

By Adam Rizal, Selasa, 5 Desember 2023 | 10:30 WIB

Ilustrasi Gemini AI.

Google menunda peluncuran model artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan Gemini pada akhir tahun ini yang seharusnya meluncur pada pekan depan. Sebelumnya, Google telah memperkenalkan model AI pesaing ChatGPT itu dalam ajang I/O 2023. 

Gegara permasalahan teknis yaitu Gemini AI belum mampu merespon pertanyaan di luar bahasa Inggris, CEO Google Sundar Pichai memutuskan menunda peluncuran Gemini AI hingga Januari mendatang. Google ingin memastikan kualitas Gemini AI benar-benar siap bersaing dengan OpenAI karena Gemini AI mampu meningkatkan kualitas produk AI Google seperti Bard, Google Assistant, dan Search.

"Saya telah melihat beberapa hal yang sangat keren. Saya meminta Gemini untuk membuat gambar kue dan Gemini membuat kue tiga lapis. Ini adalah gambar-gambar yang benar-benar baru. Ini bukan gambar-gambar dari internet. Ia mampu berbicara dalam bentuk gambar dengan manusia sekarang, bukan hanya teks," kata Sissie Hsiao, (Wakil Presiden Google dan Manajer Bard serta Google Assistant) seperti dikutip Engadget dan Business Insider.

Google mengklaim kemampuan Gemini AI   lebih unggul daripada GPT-4. Gemini AI memiliki kemampuan multimoda yang mengesankan, mampu menggabungkan gambar dan teks untuk berbagai tugas. Meskipun belum dirilis untuk penggunaan publik, Wakil Presiden Google, Sissie Hsiao, memberikan pandangan positif terhadap kemampuan Gemini, termasuk kemampuannya membuat gambar langkah-langkah seperti membuat kue tiga lapis. 

Meski Google telah memiliki model AI generatif Bard, Gemini diharapkan dapat mengubah dinamika persaingan dengan ChatGPT dan model AI lainnya setelah peluncurannya nanti.

Mampu Kalahkan ChatGPT

Ilustrasi ChatGPT Milik OpenAI

Google mulai mengerjakan proyek ambisius artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan Gemini AI untuk menantang chatbot AI GPT-4 dan Microsoft Bing Chat. Google menaruh ekspektasi tinggi ke Gemini AI bakal mengalahkan GPT-4 mengingat Gemini AI berbasis AlphaGo dan model bahasa yang besar.

Tentunya, pengembangan Gemini AI memerlukan waktu beberapa bulan dan menghabiskan biaya puluhan atau ratusan juta dolar. Nantinya, Gemini AI akan menggunakan algoritma pembelajaran mesin canggih untuk memahami bahasa alami dan merespons pertanyaan pengguna.

Data pelatihan yang luas memberi Gemini keunggulan karena Google memiliki akses ke banyak informasi untuk melatih modelnya. Selain menghasilkan teks seperti GPT-4, Gemini juga bisa membuat gambar berdasarkan deskripsi teks dan melakukan berbagai tugas lainnya seperti analisis data dan pengontrolan perangkat lunak.

Sistem AI Google juga memiliki kemampuan baru, seperti perencanaan atau pemecahan masalah, yang lebih mampu daripada GPT-4 OpenAI. Gemini AI diharapkan memberi daya pada berbagai layanan. Ini termasuk chatbot dan aplikasi perusahaan dan itu bisa menjadi saingan yang layak di pasar.

Google akan mengintegrasikan Gemini AI ke chatbot Google Bard dan Google Cloud untuk mampu bersaing dengan produk pesaing seperti Microsoft Azure.

Gemini sendiri adalah keluarga baru model bahasa besar (LLM) yang dikembangkan Google untuk bersaing dengan chatbot AI lainnya seperti Microsoft Bing Chat dan ChatGPT OpenAI.

“Pada level tinggi, Anda dapat menganggap Gemini sebagai kombinasi dari beberapa keunggulan sistem tipe AlphaGo dengan kemampuan bahasa yang luar biasa dari model besar," kata Demis Hassabis, co-founder DeepMind dan CEO Google DeepMind, dikutip dari Gizchina.

Gemini akan didukung oleh algoritme pembelajaran mesin canggih yang memungkinkannya memahami bahasa alami dan menanggapi pertanyaan pengguna dengan percakapan.

Data pelatihan Google yang luas dapat memberi Gemini keunggulan dalam perlombaan senjata AI. Ini karena perusahaan memiliki akses ke banyak informasi yang dapat digunakan untuk melatih modelnya.

Menurut IT Home, Gemini AI Google menggabungkan pembuatan teks mirip GPT-4 tetapi menambahkan lebih banyak. Laporan tersebut mengklaim bahwa sistem juga mendukung "pembuatan gambar berdasarkan deskripsi teks".

Dengan demikian, alat AI ini mampu mewujudkan dialog obrolan, menganalisis data bagan, membuat gambar, dan bahkan mengontrol perangkat lunak dengan perintah bahasa alami.

Baca Juga: Bos Nvidia Peringatkan AI Kalahkan Kecerdasan Manusia 5 Tahun Lagi

 Baca Juga: 1datapipe Hadirkan Solusi dan Skor Analitik Berbasis AI di Indonesia