Saat ini permintaan chip artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan sedang naik dan menjadi berkah tersendiri buat NVIDIA. CEO Nvidia Jensen Huang menegaskan komitmennya untuk memenuhi permintaan prosesor artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan (AI) di Jepang, mengakui tingginya permintaan pasar.
"Kami akan memprioritas pesanan Chip AI Jepang terkait unit pemrosesan grafis (GPU), meskipun GPU Nvidia berbasis di AS dan mendominasi pasar AI," katanya.
Pernyataan ini muncul dalam kunjungan Huang ke kediaman resmi Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, kurang dari dua minggu setelah Jepang mengesahkan anggaran ekstra sekitar 2 triliun yen untuk investasi dalam chip.
Sebagian dana tersebut diperkirakan akan mendukung produsen chip Taiwan, TSMC, dan ventura foundry chip Rapidus di Hokkaido, Jepang.
Huang menyatakan bahwa industri semikonduktor yang berkembang di Jepang dapat menghasilkan GPU, sambil menekankan pentingnya negara memiliki data, pabrik AI, dan kecerdasan buatan sendiri.
"Industri semikonduktor yang saat ini sedang tumbuh dan dibina oleh Jepang akan dapat menghasilkan GPU. Negara-negara seperti Jepang menyadari bahwa Anda perlu memiliki data Anda sendiri, membangun pabrik AI Anda sendiri, dan menghasilkan kecerdasan buatan Anda sendiri," tambahnya.
Diborong Singapura
Ilustrasi Chip AI (Artificial Intelligence)
Singapura memuncaki daftar pemborong chip GPU NVIDIA AI Terbanyak di dunia, mengalahkan China dan Amerika Serikat (AS) sekaligus memanaskan persaingan sengit teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Laporan keuangan Nvidia mencatat bahwa sekitar 15 persen dari pendapatan kuartal III/2023 sebesar US$ 2,7 miliar berasal dari Singapura, mencapai pertumbuhan tiga kali lipat atau 404,1 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Faktor-faktor seperti keberadaan data center, layanan cloud, dan impor chip GPU untuk manufaktur di Singapura menjelaskan lonjakan signifikan ini. Kontribusi Singapura hampir menyamai pasar besar seperti Taiwan dan China, menandakan peran utama negara tersebut dalam industri chip GPU. Kontribusi Singapura dalam pendapatan Nvidia hanya kalah dari tiga pasar lain yaitu AS (34,7 persen), Taiwan (23,91 persen), dan China plus Hong Kong (22,24 persen).
"Saya pikir karena data center di Singapura. Singapura punya banyak data center dan penyedia layanan cloud," kata Jarick Seet dan Maybank Securities kepada CNBC International.
Selain itu, Seet memperkirakan Singapura juga mengimpor chip GPU sebagai komponen manufaktur. Chip GPU digunakan untuk teknologi kecerdasan buatan, komponen komputer, dan kendaraan bertenaga listrik.