Find Us On Social Media :

Huawei Beberkan Pentingnya IPv6 untuk Dukung Ekonomi Digital RI

By Liana Threestayanti, Senin, 18 Desember 2023 | 14:00 WIB

KTT IPv6 Industry 2023 baru-baru ini digelar di Indonesia. Salah satu topik penting yang didiskusikan adalah evolusi dari IPv4 ke IPv6.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) IPv6 Industry 2023 yang melibatkan pemangku otoritas regulasi pemerintah, operator telekomunikasi, sektor industri, dan berbagai elemen ekosistem digital lainnya baru-baru ini digelar di Indonesia. Salah satu topik penting yang didiskusikan adalah evolusi transport network dari IPv4 ke IPv6. 

KTT tersebut antara lain mengemukakan pentingnya percepatan adopsi Internet Protocol versi 6 atau IPv6 Enhanced, serta mendorong inovasi, dan percepatan pembangunan infrastruktur jaringan generasi terbaru menuju Visi Digital Indonesia 2030 & 2045. 

Pada KTT tersebut, Ryan Qiu, Vice President of Huawei Data Communication Product Line, menyampaikan gagasannya yang bertajuk "IPv6 Enhanced, the Cornerstone of Digitalization." 

Ryan mengemukakan bahwa di era digital saat ini, aplikasi teknologi seperti smart office, produksi digital, dan pengalaman imersif telah berkembang pesat, baik dari sisi volume aplikasi maupun jumlah penggunanya. 

Aplikasi-aplikasi cerdas tersebut membutuhkan koneksi yang mumpuni guna menghadirkan pengalaman terbaik bagi para pengguna. Ryan Qiu memaparkan kemampuan IPv6 Enhanced yang dapat mewujudkan hal itu, seperti 400GE, SRv6, network slicing, dan Network Digital Map. 

Kemampuan-kemapuan tersebut disebut Ryan sangat ideal untuk membangun transport network IP generasi berikutnya guna memenuhi persyaratan koneksi ultra-broadband dari mobile broadband, home broadband, koneksi privat perusahaan, dan skenario enterprise campus. 

Implementasi IPv6 Enhanced juga diyakini akan menopang pengembangan motor ekonomi digital yang berpusat pada segmen pasar individu, rumahan, dan perusahaan sehingga pada gilirannya akan memperkuat ekonomi digital secara menyeluruh. 

Seperti diketahui, Indonesia baru saja merilis Visi Digital Indonesia 2045 yang mencakup tiga aspek utama: akses digital yang inklusif dan merata serta ruang digital yang aman bagi segenap lapisan masyarakat; memberdayakan masyarakat untuk menggunakan teknologi secara lebih produktif dan memanfaatkannya guna menciptakan nilai tambah; dan keberlanjutan transformasi untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). 

Pemanfaatan dan Kebutuhan IPv6 di Berbagai Bidang

Sebagai jembatan antara dunia fisik dan digital, jaringan IP memainkan peran penting dalam menghubungkan segala aktivitas fisik yang memiliki keterkaitan dengan dunia digital termasuk penggunaan aplikasi. 

Evolusi transport network dari IPv4 ke IPv6 telah menjadi konsensus di seluruh dunia. IPv6 memiliki keunggulan dalam hal teknologi, efisiensi biaya, dan kematangan industri. Upaya membangun transport network generasi terbaru dengan kemampuan IPv6 Enhanced telah menjadi tren evolusi jaringan dan landasan untuk digitalisasi individu, rumahan, dan perusahaan. 

Bagaimana jaringan IPv6 mendukung aktivitas di era digital? Perkembangan aplikasi video UHD untuk kebutuhan individu dan rumahan, dan aplikasi immersive XR dan AR membutuhkan kemampuan broadband yang lebih baik, untuk menunjang ledakan traffic pada jaringan individu dan rumah. 

Sementara itu, menurut survei, traffic aplikasi video di Indonesia telah meningkat lebih dari 20% selama dua tahun terakhir. Kemampuan ultra-broadband 400GE akan menjadi kebutuhan dasar dari evolusi transport network. Selain itu, pengoptimalan sumber daya jaringan antarpulau menjadi sangat penting, mengingat wilayah geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau. 

Ryan juga mengemukakan tantangan pada optimalisasi jaringan dan solusi Operations & Maintenance (O&M) secara manual. Oleh karena itu, menurutnya, peningkatan kemampuan visualisasi multi dimensi, path optimization, dan kemampuan lain secara otomatis dan cerdas pada sistem jaringan O&M kian mendesak. 

IPv6 juga dibutuhkan dalam mendukung pemerintahan berbasis digital sebagai bagian integral dari transformasi digital Indonesia sehingga mendukung konsep e-government, dan layanan lain yang berbasis digital, memperkuat koneksi antara pemerintah daerah dan pusat, serta memastikan keamanan sistem birokrasi dan aktivitas berbagi data. 

Sementara itu, makin maraknya penggunaan koneksi cloud multi akses untuk kegiatan operasional dan produktivitas di pemerintahan dan perusahaan swasta akan membuat, persyaratan yang lebih ketat bakal diberlakukan guna mendukung fleksibilitas koneksi jaringan dan jaminan terkait SLA yang berbeda-beda di tiap organisasi penggunanya. 

Untuk memenuhi hal itu, menurut Ryan Qiu, transport network IP generasi terbaru harus mampu menyediakan transport network ultra-broadband 400GE, memiliki koneksi yang tangguh dan fleksibel, mengakomodasi persyaratan jaminan yang berbeda-beda, dan Network Digital Map guna mendukung transformasi digital. 

Di segmen operator, transport network IP 400GE dapat memenuhi persyaratan untuk koneksi mobile broadband dan home broadband GE atau 10GE yang masif, meningkatkan pengalaman pengguna, meningkatkan ARPU, dan membantu operator mengoptimalkan perolehan pendapatan dari layanan tradisional mereka. 

Menurut Ryan Qiu, kemampuan utama seperti 400GE transport, SRv6, network slicing, dan Network Digital Map, dari transport network IP generasi terbaru telah digunakan dan diterapkan oleh 20 operator di Eropa, Timur Tengah & Asia Tengah, Asia Pasifik, dan Amerika Latin. Teknologi inovatif ini makin matang dalam hal standar, interoperabilitas, aplikasi, dan implementasi. Dengan kemunculan berbagai aplikasi digital, home broadband, mobile broadband, enterprise campus, serta jalur privat perusahaan, perlu dilakukan peningkatan ke 10GE.  

Baca juga: Begini Upaya Huawei Dorong Digitalisasi untuk Indonesia Emas 2045

Baca juga: Di OptiX Club 2023, Huawei Kenalkan Solusi, Inovasi F5G Terbaru