Facebook adalah pelopor media sosial yang menghubungkan teman dan keluarga. Dalam perkembangannya, platform ini telah menjadi tempat bagi banyak orang untuk mencari inspirasi, terhubung satu sama lain, dan tempat di mana kreator berkarya. Dari storyteller kreatif hingga inovatif, Facebook telah menjadi kanvas untuk mengekspresikan diri, berkolaborasi, dan berkreasi tanpa batas.
“Sebagai platform jejaring sosial yang sudah berdiri hampir 20 tahun, Facebook terus berkembang dan menjadi komunitas yang energetik bagi setiap orang untuk terhubung dan menemukan hal-hal yang mereka sukai. Kami pun terus mengembangkan fitur-fitur yang dapat dinikmati semua pengguna, terutama sebagai rumah untuk kreator dalam mengekspresikan diri mereka. Tujuan kami adalah menjadikan Facebook sebagai medium inovatif, memungkinkan para kreator terhubung dengan audiens mereka secara lebih luas, mendapatkan penghasilan melalui monetisasi, dan manfaat lainnya,” ujar Rifky Septiaji, Manajer Kemitraan Global, APAC untuk Meta di Indonesia.
Dengan semakin banyaknya fitur di Facebook, ekosistem kreator juga ikut bertumbuh karena fitur-fitur tersebut memungkinkan mereka berkreasi dan mencoba berbagai jenis konten baru. Yuk, simak tips-tips sederhana untuk mulai perjalanan kamu sebagai kreator dan mulai jadi #AnakFacebook.
Level up dengan Mode Profesional
Kreator konten media sosial itu layaknya sutradara dari cerita sukses mereka sendiri. Contohnya Warintil dari Medan yang sukses dengan memanfaatkan Mode Profesional di Facebook. Dengan fitur ini, kamu bisa lebih gampang meraih peluang cuan dan membangun followers. Facebook nggak hanya menghubungkan kamu dengan pengguna dari berbagai belahan dunia, tapi juga akan merekomendasikan kontenmu ke orang-orang yang belum follow akunmu.
Fitur ini juga membuka pintu ke fitur profesional lain yang memberikan insight tentang preferensi followers, supaya konten kamu makin relevan dengan mereka! Kamu juga bisa menggunakan in-stream ads dan Ads on FB Reels untuk membuka potensi menghasilkan tambahan penghasilan dan mendapat hadiah dari followers melalui kreativitas Reels.
“Kita mau kasih tahu ke kalian cara mudah buat dapetin akses ke berbagai kesempatan monetisasi dan cara membangun audiens bagi kita para kreator. Kalian cuma perlu mengubah profil Facebook dari personal ke publik. Kalau udah mengubah profil Facebook ke mode professional, kalian bisa menikmati berbagai manfaatnya,” ujar Warintil.
Crossposting untuk memperluas audiens
Crossposting dari Instagram ke Facebook dianggap nggak guna? Eits! Agung Karmalogy membuktikan sebaliknya. Dengan crossposting konten Reels, namanya semakin dikenal sebagai kreator konten-konten lucu yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Langkah ini tidak hanya efisien, tapi juga membuka peluang untuk memperluas audiens karena kontennya dapat dilihat di dua platform sekaligus.
“Kalau kakak gunain crossposting untuk berbagi Reels di kedua platform (Facebook dan Instagram) secara bersamaan, selain lebih praktis, itu juga bakal memperluas jangkauan kakak loh sebagai kreator. Jadi, satu konten kakak ditonton oleh audiens dari dua platform sekaligus,” jelas Agung Karmalogy.
Nggak hanya itu, memantau performa Reels juga penting untuk mendorong kreativitas. Sebagai kreator, penting banget memahami jenis konten favorit followers supaya Reels yang diunggah tidak hanya menyenangkan untuk ditonton tapi juga bisa jagain engagement.
Selain aspek kreatif, kreator punya peluang untuk menghasilkan uang lebih dengan program monetisasi Facebook seperti Facebook Reels dan Facebook Stars. Selain itu, kreator juga bisa lebih proaktif untuk memperluas jangkauan konten dan memaksimalkan potensi monetisasi dengan adanya fitur crossposting Reels. Dengan begini, lingkungan antara kreator dan followers-nya jadi bisa lebih seru dan saling mendukung!
Menjadi Game Changer dengan Ads on Reels
Bagi kreator yang sudah memenuhi syarat, Facebook punya trik keren biar kamu bisa dapat pemasukan tambahan. Salah satunya lewat Ads on Reels, cara canggih biar kamu dapat cuan dari Reels yang kamu tayangin. Kamu gak perlu pasang iklan di dalam Reel. Hanya perlu niat dan kreativitas!
“Kreator dibayar berdasarkan performance Reel mereka, terlepas dari apakah iklan disertakan dalam Reel atau tidak. Artinya, semakin menarik Reel kamu, semakin banyak penghasilan yang bisa diperoleh”, ungkap Hobby Makan, kreator konten asal Kalimantan Barat.
Reels yang diunggah dapat berasal dari Facebook langsung atau di-crosspost dari Instagram. Kemudahan ini memungkinkan kreator memaksimalkan jangkauan kontennya sehingga bisa menjangkau lebih banyak audiens. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan Ads on Reels. Cara kerjanya gampang banget: semakin banyak yang suka konten Reels kamu, semakin besar peluang kamu dapet cuan. Dengan memasang iklan di Reels, setiap view dan interaksi bisa nambah penghasilan kreator.
Lebih nyaman dengan Pengaturan Komentar
Banyak kreator konten mengira kalau mengelola dan merespon komentar itu nggak penting. Padahal penting banget untuk meningkatkan engagement! Fitur Pengaturan Komentar di Facebook memungkinkan kamu melihat dan merespons komentar yang ada tanpa perlu beralih ke aplikasi lain. Kamu juga bisa mencari komentar spesifik dengan kata kunci, emoji, nama pemberi komentar, atau tanggal. Nah, kalau kreator kesulitan memfilter komentar-komentar dari followers mereka, fitur Bantuan Moderasi melalui Dasbor Profesional bisa memberikan kontrol penuh kepada kreator untuk mengatur komentar yang mau dibatasi berdasarkan kriteria tertentu, seperti tautan, profil tanpa foto, atau kata kunci.
"Aku set ke Mode Profesional dan memanfaatkan fitur-fitur seperti Pengaturan Komentar dan Top Fans biar lebih gampang berinteraksi sama followers-ku di Facebook," ujar Alshad.
Kreator juga bisa menjaga kenyamanan dan keamanan di kolom komentar. Hanya perlu mengatur siapa yang dapat meninggalkan komentar di postingan mereka melalui pilihan “Who can comment”. Mereka juga bisa menyembunyikan komentar dengan meng-klik tiga titik di samping komentar yang dirasa mengganggu atau kurang sopan. Nah kalau begini, bikin konten bisa jadi lebih nyaman, bukan?
Baca Juga: Kominfo Tegaskan Pimpinan Perusahaan di Indonesia Harus Paham AI
Baca Juga: Alasan Teknologi AI Bisa Ciptakan Krisis Keuangan Dunia di Masa Depan