Duolingo baru-baru ini melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap sekitar 10 persen karyawan kontraknya karena perusahaan semakin bergantung dengan teknologi artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di dalam aplikasi teknologi pendidikan mereka. Meskipun tidak semua pemutusan tersebut disebabkan oleh penyesuaian teknologi AI, perusahaan pembelajaran bahasa ini Duolingo memutuskan kontrak karyawan pada akhir 2023 untuk memberi ruang bagi perubahan terkait AI dalam pembuatan dan distribusi konten.
Manajemen Duolingo menegaskan bahwa tidak ada karyawan tetap yang terkena dampak pemutusan tersebut, dan mereka berusaha mencari peran alternatif bagi semua karyawan kontrak yang diberhentikan. Sebagai tutor bahasa virtual, Duolingo mencatat memiliki 24,2 juta pengguna aktif harian, 5,8 juta pelanggan berbayar, dan lebih dari 100 kursus yang tersedia. Duolingo telah aktif mengintegrasikan AI ke platformnya dengan menghadirkan langganan baru bernama "Duolingo Max" pada Maret lalu.
Duolingo Max menggunakan model bahasa canggih OpenAI GPT-4 untuk menambahkan fitur bertenaga AI, termasuk percakapan penuh dengan Chatbot untuk menjelaskan mengapa suatu jawaban benar atau salah.
Setelah pemecatan karyawan kontrak, Duolingo mengumumkan peningkatan penggunaan AI untuk tugas-tugas seperti pembuatan kalimat kursus, penyusunan terjemahan, dan peninjauan laporan kesalahan pengguna guna perbaikan lebih cepat. Namun, Duolingo tetap melibatkan manusia dalam pemeriksaan pekerjaan yang dilakukan oleh AI.
"AI Generatif mempercepat pekerjaan kami dalam membuat konten baru," kata CEO Duolingo Luis von Ahn.
Meskipun demikian, perusahaan menegaskan bahwa penggunaan AI bukanlah penggantian untuk keahlian manusia, melainkan alat untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam pengembangan konten serta peningkatan kursus.
Duolingo akan semakin sering menugaskan AI untuk melakukan tugas-tugas, seperti membuat kalimat untuk kursus, membuat daftar terjemahan yang jelas, dan meninjau laporan kesalahan pengguna untuk memperbaiki kesalahan lebih cepat. Meski begitu, Duolingo masih menggunakan manusia untuk memeriksa pekerjaan yang diselesaikan dengan AI.
"Kami tidak menukar keahlian manusia dengan AI. AI adalah alat yang kami gunakan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, menambahkan konten baru, dan meningkatkan kursus kami dengan lebih cepat sehingga kami dapat terus mengajar ke tingkat kemahiran yang lebih tinggi," jelas manajemen perusahaan tersebut.
Baca Juga: Kembangkan Solusi AI, LG Manfaatkan Kekayaan Data Berkualitas Tinggi
Baca Juga: Dibantu AI, Teleskop Celestron Mampu Menemukan Bintang dengan Akurat