Hadir dalam gelaran World Economic Forum 20224 di Davos, Swiss, DANA memaparkan potensi teknologi finansial (tekfin) bagi ekonomi.
Sebagai bagian dari World Economic Forum Unicorn Community, DANA dipercaya menjadi salah satu panelis untuk membahas hasil penelitian ‘The Future of Global Fintech: Towards Resilient and Inclusive Growth’ dari perspektif tekfin di kawasan Asia.
Penelitian ini dikembangkan bekerja sama dengan Cambridge Centre for Alternative Finance (CCAF) di University of Cambridge Judge Business School, berdasarkan survei global terhadap lebih dari 200 perusahaan tekfin.
Ada lima vertikal industri tekfin yang terlibat diantaranya ritel (pinjaman digital, peningkatan modal digital, pembayaran digital, perbankan dan tabungan digital, serta insurtech) dan enam kawasan (Asia-Pasifik, Eropa, Amerika Latin dan Karibia, Timur Tengah dan Afrika Utara, AS dan Kanada, serta Afrika sub-Sahara) untuk menggambarkan ekosistem tekfin yang sedang berkembang pesat.
Inilah potensi tekfin bagi ekonomi berdasarkan temuan penelitian tersebut.
Teknologi Finansial, Solusi Keuangan Modern Bagi Individu & Pelaku Usaha
Salah satu yang menjadi sorotan dari hasil penelitian ini adalah partisipasi aktif industri teknologi finansial dalam memperluas produk dan layanan keuangannya untuk segmen masyarakat yang belum tersentuh. Pasalnya, segmen ini merupakan bagian integral dari basis konsumen dan total nilai transaksi tekfin.
Temuan ini disebut DANA sejalan dengan komitmennya untuk menciptakan sistem pembayaran dan layanan keuangan yang inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia, termasuk individu maupun pelaku usaha yang belum memiliki rekening bank.
Vince Iswara, CEO & Co-Founder DANA Indonesia mengatakan, setelah masuknya teknologi finansial, masyarakat mulai merasakan berbagai kemudahan mulai dari aspek kenyamanan bertransaksi digital hingga mengatur pengeluaran harian mereka.
“Kemudahan yang sama juga dirasakan oleh pelaku usaha, yang kini mulai masuk ke ekosistem ekonomi digital. Dengan teknologi finansial, mereka dapat mengatur keuangan mereka dalam waktu yang singkat,” imbuhnya.
Vince memaparkan pertumbuhan transaksi DANA yang mencapai lebih dari 100 persen, diikuti meningkatnya jumlah UMKM mitra DANA Bisnis sebesar lebih dari 30 persen, jika dibandingkan dengan tahun lalu (YoY).
“Bahkan, salah satu pemenang program SisBerdaya yaitu Dituta, merasakan pertumbuhan sebesar 900 persen dengan omzet mencapai 90 juta, melonjak tinggi dari omzet 10 juta per bulan sebelum mengikuti program,” lanjut Vince.