Find Us On Social Media :

Operasikan Chatbot AI ChatGPT, OpenAI Bakal Gunakan Energi Nuklir

By Adam Rizal, Selasa, 23 Januari 2024 | 09:30 WIB

Ilustrasi ChatGPT.

Pendiri dan CEO OpenAI Sam Altman berambisi menggunakan energi nuklir untuk mendukung operasional chatbot artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ChatGPT

"Penggunaan energi nuklir adalah opsi yang paling masuk akal karena lebih ramah lingkungan dan efisien, seiring dengan semakin besarnya kebutuhan energi AI," katanya seperti dikutip Independent.

Altman mengungkapkan kebutuhan daya ChatGPT sebesar 1 GWh per hari, setara dengan energi 33 ribu rumah di Amerika Serikat (AS). Karena itu, OpenAI berinvestasi 375 juta USD ke Helion Energy, perusahaan yang fokus pada pengembangan energi nuklir. 

Harapannya, teknologi Nuclear Fusion dapat menghasilkan energi yang potensial tanpa dampak lingkungan berbahaya, dan proyek ini dijadwalkan selesai pada 2028. Apabila OpenAI mulai menggunakan energi nuklir dalam waktu dekat, maka Sam Altman memperkirakan bakal semakin banyak energi yang bisa dihemat. Terlebih dengan semakin berkembangnya teknologi AI, energi yang dibutuhkan juga kian besar sehingga bila tetap bertahan dengan cara lama maka itu akan sangat merepotkan.

"Dengan memanfaatkan teknologi 'Nuclear Fusion', kami dapat menghitung banyaknya potensi energi yang dapat dihasilkan," ujarnya.

Proyek penelitian itu akan selesai pada 2028  dan harapannya mulai saat ini OpenAI sudah bisa merasakan manfaatnya konsumsi energi jauh lebih hemat dan ramah lingkungan.

GPT Store dan ChatGPT Teams

Usai kericuhan di tampuk pimpinan, di awal 2024 OpenAI langsung menggebrak dengan meluncurkan GPT Store dan ChatGPT Team. Keduanya disebut akan menjadi pendulang pendapatan baru bagi OpenAI

ChatGPT Team merupakan versi lebih ringan dari versi Enterprise dan ditawarkan kepada pelanggan bisnis dengan jumlah pengguna kurang dari 150 user. Layanan ini dibandrol pada harga US$25 per user per bulan jika dibayar setahun, atau US$30 per bulan untuk pembayaran bulanan.

Layanan ini juga mencakup shared workspace dan memungkinkan pelanggan mengembangkan model bahasa artificial intelligence (AI)/GPT sendiri. Sebelumnya, OpenAI meluncurkan ChatGPT Enterprise pada bulan Agustus lalu setelah melewati proses pengembangan yang tidak sampai satu tahun dan melalui tahap beta testing yang dilakukan oleh lebih dari 20 perusahaan, termasuk Canva.

Versi Enterprise ini menawarkan akses ke GPT-4 tanpa batasan penggunaan, kinerja yang diklaim dua kali lebih cepat daripada versi sebelumnya, dan kredit API. Namun OpenAI tidak merilis harga ChatGPT Enterprise ini karena penggunaannya akan tergantung use case dan ukuran. 

Layanan lain yang dirilis OpenAI kemarin adalah GPT Store, yang merupakan jawaban OpenAI akan kebutuhan App Store untuk GPT. Menurut OpenAI, seperti dikutip dari CNBC.com, komunitas pengembang telah membuat sekitar tiga juta GPT (versi custom dari ChatGPT).

“Apa yang sebenarnya dijual oleh OpenAI adalah kecerdasan – dan hal itu, serta agen cerdas, akan menjadi tren seiring berjalannya waktu,” kata CEO OpenAI, Sam Altman, kepada wartawan di acara tatap muka pertama OpenAI pada bulan November lalu, seperti dikutip dari CNBC.com.

GPT Store bisa ditemukan di tab baru dalam klien ChatGPT di web. Toko ini menghadirkan sejumlah model bahasa AI (GPT), baik yang dikembangkan oleh para mitra OpenAI maupun komunitas pengembang yang lebih luas. 

Pengguna dapat mencari GPT yang popular dan sedang tren melalui community leaderboard yang disusun berdasarkan kategori, seperti gaya hidup, menulis, riset, pemrograman, dan pendidikan.

Untuk bisa mengakses GPT Store, pengguna harus terlebih dulu berlangganan salah satu layanan premium ChatGPT, seperti ChatGPT Plus, ChatGPT Enterprise, atau yang baru diluncurkan ChatGPT Team.

Beberapa GPT yang sudah tersedia saat peluncuran adalah seperti trail recommender dari AllTrails, tutor coding dari Khan Academy, dan content designer dari Canva, yang saat ini masih tersedia gratis.

Pengembang yang ingin mendaftarkan model bahasa AI-nya di GPT Store harus melakukan verifikasi user profile dan menyerahkan GPT yang dikembangkannya ke sistem review OpenAI. Sistem baru ini melibatkan manusia dan mesin untuk meninjau model-model bahasa AI yang diterima OpenAI. Proses ini bertujuan memastikan GPT mematuhi persyaratan penggunaan dari OpenAI. Sebaliknya, pengembang juga dapat melaporkan GPT yang melanggar dan tidak sesuai persyaratan penggunaan. 

Baca Juga: Karyanya Dibantu ChatGPT, Penulis Novel ini Sabet Penghargaan Bergengsi

 Baca Juga: Inovasi dan Kolaborasi Jadi Kunci Ayoconnect Tumbuh Signifikan 2023