Penulis Jepang Rie Kudan mengungkapkan ia menggunakan chatbot artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ChatGPT untuk menulis novelnya yang berjudul 'The Tokyo Tower of Sympathy'.
Novel itu berhasil memenangkan Akutagawa Prize 2023, di mana sekitar 5 persen dari isi novel berasal dari ide atau kontribusi ChatGPT. Novel itu sendiri berlatar belakang kota Tokyo di masa depan dan meraih pujian karena alur cerita futuristik dan pemilihan kata yang cermat sehingga para juri memutuskan untuk memilihnya sebagai pemenang penghargaan.
"ChatGPT mampu menghasilkan kata-kata yang lembut dan mampu memikat pembaca," kata Rie Kudan.
Rie Kudan sangat berhati-hati dalam memilih kata-kata dalam novelnya dan mengandalkan teknologi AI untuk mempermudah proses penulisan. Ia menyatakan tujuannya adalah menggunakan kata dengan hati-hati, mempertimbangkan makna positif dan negatif dalam kajian bahasa.
Meskipun berhasil, penggunaan teknologi AI dalam seni tidak sepenuhnya diterima oleh semua kalangan. Beberapa seniman merasa bahwa kehadiran AI dapat merusak citra seni dan meningkatkan risiko pelanggaran hak cipta karena potensi penggunaan bahan dari internet tanpa izin.
"Saya ingin menggunakan kata secara berhati-hati, dan saya juga mempertimbangkan penggunaan kata yang bermakna positif dan negatif dalam kajian bahasa," pungkasnya seperti dilansir Telegraph.
Baca Juga: Bagaimana Prospek Industri E-commerce Periode Holiday Seasons 2023?
Baca Juga: Demi Wujudkan Metaverse, Meta Kembangkan Teknologi AI Menjadi AGI
Source | : | Telegraph |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR