TikTok Indonesia mengumumkan kerja samanya dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Asosiasi Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW), Platform Usaha Sosial (PLUS), dan Telkom melalui peluncuran program “TikTok Jalin Nusantara”.
Program tersebut di luncurkan dalam acara yang digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada tanggal 23 Januari 2024.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi di tahun 2045, di mana sebesar 70 persen penduduk akan ada dalam usia produktif (15-64 tahun). Terkait bonus demografi tersebut,
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran besar dalam mengkapitalisasi bonus demografi di tahun 2045. Kapitalisasi tersebut dalam bentuk penyerapan tenaga kerja.
"Target pemerintah untuk bisa mengkapitalisasi bonus demografi dalam 5 hingga 10 tahun ke depan bisa diakselerasi oleh digitalisasi di sektor UMKM. Harapan kami, pelaku ekonomi kreatif lokal nantinya dapat mengoptimalkan usaha mereka secara online dan tentunya bisa berkontribusi memberikan pengaruh bagi pertumbuhan ekonomi negara. Untuk itulah, kami mendukung program TikTok Jalin Nusantara ini yang fokus di berbagai destinasi senrtra ekonomi dan pariwisata Indonesia," jelas Sandiaga Uno.
Program TikTok Jalin Nusantara menjadi langkah strategis TikTok dalam mendukung kemajuan UMKM serta ekonomi kreatif digital di tanah air.
Program ini akan memberikan pelatihan keterampilan digital di 19 titik di Indonesia, yaitu di 10 sentra ekonomi kreatif (Samosir, Pekanbaru, Tangerang, Semarang, Yogyakarta, Malang, Banyuwangi, Balikpapan, Labuan Bajo, Jayapura) dan 9 destinasi pariwisata (Desa Wisata Lumban Suhi-Suhi Toruan, Desa Wisata Jangga Dolok, Desa Wisata Raya Seribu Bunga, Desa Wisata Sait Buttu Asri, Desa Wisata Kampung Warna-Warni Tiga Rihit, Desa Wisata Lumban Bulbul, Desa Wisata Golo Loni, Ekraf Victory, Desa Wisata Ululoga).
Tidak hanya berfokus ke penguatan keterampilan digital, TikTok Jalin Nusantara juga menyediakan jaringan internet gratis di pusat-pusat komunitas di 9 destinasi pariwisata.
Tujuannya demi mendukung pemerataan akses digital dan pemberdayaan masyarakat di wilayah pedesaan untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital.
"Pelaku usaha kecil, wirausaha, dan bisnis rumahan telah menjadi bagian dari TikTok sejak lama, di mana kami menyaksikan bagaimana mereka memanfaatkan TikTok untuk menjangkau audiens yang lebih luas, meningkatkan bisnis mereka, serta membuka lapangan pekerjaan. Program TikTok Jalin Nusantara menjadi bentuk komitmen kami untuk terus mendukung para pelaku UMKM ini, dengan meningkatkan keterampilan digital yang komprehensif dan disesuaikan dengan kebutuhan lokal," ungkap Firry Wahid, Head of Public Policy & Government Relations, TikTok Indonesia.
Untuk memastikan program ini tepat sasaran, Firry mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya selama beberapa bulan terakhir, termasuk kunjungan lapangan, diskusi terfokus, survei, dan wawancara dengan pemangku kepentingan lokal.
“Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan komunitas lokal dalam mengembangkan program yang memenuhi kebutuhan mereka secara spesifik. Melalui program ini, kami berharap dapat membuka akses bagi UMKM dan wiraswasta untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital, sehingga pelaku UMKM dapat meningkatkan peluang mereka untuk berkembang dan meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi,” tuturnya.
Dengan membawa konsep pendampingan yang komprehensif dan inklusif bagi pelaku UMKM di Indonesia, TikTok Jalin Nusantara berfokus pada peningkatan keterampilan dan pemberdayaan yang meliputi literasi digital, bisnis, dan finansial dasar; keterampilan digital esensial seperti pembuatan konten, pemasaran digital, dan praktik e-niaga; serta keberlanjutan bisnis melalui kemitraan dan dukungan dari pihak pemerintah dan komunitas bisnis.