Find Us On Social Media :

Teknologi AI Generatif Mengancam Operasional dan Keuntungan Netflix

By Adam Rizal, Jumat, 2 Februari 2024 | 10:00 WIB

Ilustrasi Netflix

Saat ini penggunaan teknologi artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan sangat masif dan tidak semua perusahaan nyaman dengan hal itu. Netflix menilai teknologi AI menghadirkan risiko kompetitif dan gangguan yang signifikan. Dalam laporan tahunan 10-K yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC), Netflix mencantumkan teknologi AI generatif sebagai faktor risiko kompetitif. 

Netflix menilai penggunaan teknologi AI generatif dapat mengganggu hasil operasinya. "Jika pesaing menggunakan teknologi AI generatif untuk mencari keuntungan, maka kemampuan kami bersaing  dan hasil operasi kami akan terkena dampak."

Selain mengganggu bisnis, Netflix menilai teknologi AI tidak memberikan dampak yang signifikan karena terbentur dengan kekayaan intelektual dan hak cipta. "Penggunaan teknologi baru dapat meningkatkan risiko klaim kekayaan intelektual, dan perlindungan hak cipta untuk materi yang dihasilkan AI masih belum pasti," tulis Netflix.

Meskipun risikonya kecil, Netflix perlu menggambarkan faktor ini kepada investor. Sebelumnya, Netflix dikritik oleh SAG-AFTRA/WGA karena menggunakan AI dalam produksi film dan acara TV. Pemogokan mereka berakhir setelah Netflix setuju untuk membatasi penggunaan AI.

Rekrut Pengembang AI

Saat ini terjadi kasus mogok kerja oleh Screen Actors Guild-American Federation of Television and Radio Artists/Writers Guild of America (SAG-AFTRA/WGA) terkait penggunaan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam produksi film dan TV telah dimulai.

Namun, Netflix melihat teknologi AI dari sisi yang berbeda karena dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Netflix membuka kesempatan kerja bagi para pengembang AI supaya dapat mengisi posisi Product Manager dan Technical Director dalam divisi R&D Labs dan Machine Learning.

Dalam iklan pekerjaan, Netflix akan membuka posisi manajemen produk baru untuk meningkatkan efektivitas Platform Machine Learning mereka. Posisi-posisi ini akan berlokasi di markas streaming platform Netflix di Los Gatos, California tetapi Netflix juga akan memberikan fleksibilitas untuk bekerja dari jarak jauh. Netflix menawarkan gaji yang besar berkisar antara 450,000 hingga 650,000 dolar AS per tahun untuk posisi Technical Director dan 300,000 hingga 900,000 dolar AS per tahun untuk posisi Product Manager.

Munculnya iklan lowongan pekerjaan ini menyoroti tingginya permintaan akan keahlian dalam bidang machine learning dan AI, terutama setelah kemajuan pesat AI sejak diperkenalkannya ChatGPT dari OpenAI pada November 2022. Kedua peran tersebut memerlukan pengalaman dalam desain permainan dan domain machine learning, namun menariknya, tidak secara eksplisit mengharuskan gelar sarjana sebagai persyaratan. Sementara itu, para penulis skenario dan aktor di Hollywood mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang dampak meningkatnya penggunaan AI.

Penulis skenario khawatir bahwa alat generative AI seperti ChatGPT memiliki potensi untuk menggantikan pekerjaan mereka, sementara para aktor khawatir tentang penggunaan wajah dan tubuh mereka yang dipindai untuk peran latar belakang, yang dapat menimbulkan masalah tentang penggunaan gambar mereka tanpa batas waktu dan kompensasi yang memadai.

Situasi ini semakin menegangkan karena iklan lowongan pekerjaan tersebut muncul bersamaan dengan kegagalan negosiasi antara SAG-AFTRA dan Aliansi Produser Film dan Televisi (AMPTP), yang menyebabkan para aktor bergabung dengan para penulis dalam mogok sebagai bentuk solidaritas.

Kondisi itu menambah tingkat signifikansi pada periode kritis perundingan kontrak di industri film dan televisi, di mana kedua belah pihak mengungkapkan kekhawatiran dan tuntutannya melalui aksi kolektif.

Baca Juga: Saingi AS, China Izinkan Penggunaan 40 Model AI dalam 6 Bulan Terakhir

 Baca Juga: Kasus Penipuan Berbasis Kloningan Suara AI Naik di AS, Ini Modusnya