Find Us On Social Media :

Dibekali Model AI Imagen 2, Google Bard Sekarang Bisa Hasilkan Gambar

By Liana Threestayanti, Jumat, 2 Februari 2024 | 15:00 WIB

Google kembali mengumumkan serangkaian pembaruan di bidang artificial intelligence (AI). Kali ini Google menghadirkan AI image generator berbasis Imagen 2. Salah satunya adalah kemampuan image generator pada chatbot AI Google Bard.

Yang pertama adalah ImageFX, tool image generation baru. Seperti DALL-E 3 dan image generator AI lainnya, tool ini membantu user menghasilkan gambar dari instruksi (prompt) berupa teks. 

Namun yang membuat ImageFX berbeda adalah antarmuka (interface) prompt yang dilengkapi “expressive chips.” Dikutip dari blog Google, expressive chip memungkinkan user bereksperimen dengan dimensi yang paling cocok dengan hasil kreasi dan ide kreatif pengguna. 

Menurut Google, fitur ini dibuat karena menurut eksperimen dan pengamatan Google Labs, pengguna suka bereksplorasi dengan tool AI generatif. Pengguna kerap menemukan ide-ide baru dengan memasukkan berbagai prompt dan konsep selama proses iterasi membuat gambar. 

ImageFX didukung oleh Imagen 2, model text-to-image paling mutakhir yang dikembangkan oleh Google DeepMind dan dirilis bulan lalu. Google mengeklaim, Imagen 2 dapat menghasilkan gambar berkualitas terbaik karena telah ditingkatkan kemampuannya dalam hal-hal yang menantang bagi sistem text-to-image. Misalnya, melakukan rendering gambar wajah dan tangan manusia yang tampak realistis.

Imagen 2 juga sekarang ada di Google Bard sehingga, untuk pertama kalinya, chatbot AI pun bisa menghasilkan gambar. Pengguna cukup mengetikkan instruksi/prompt teks untuk meminta Bard membuat foto atau gambar.

Sampai saat berita ini diturunkan, ImageFX dan fitur image generator di Bard belum tersedia untuk pengguna Google di Indonesia. Namun tool dan fitur baru ini sudah meluncur di sebagian besar negara-negara yang berbahasa Inggris.

Google juga menanamkan Imagen 2 di beberapa produknya yang lain, seperti Ads, Duet AI di Workspace, SGE, dan Vertex AI yang ada di Google Cloud. 

Menjawab kekhawatiran pengguna tentang penyalahgunaan image generator dengan AI, Google meyakinkan pengguna bahwa mereka  konsisten dengan AI Principles, tool ini dibangun dengan penuh tanggung jawab. Google menerapkan batasan-batasan (guardrail) yang diperlukan untuk mencegah pembuatan konten kekerasan, konten yang menyinggung (ofensif), dan konten eksplisit. 

Selain itu, Google juga menggunakan SynthID untuk menempelkan watermark digital pada piksel-piksel gambar yang dihasilkan AI sehingga pengguna dapat membedakan antara gambar yang dibuat oleh Bard dan manusia.

Baca juga: Agar Hasil Maksimal, Google Berikan 3 Rekomendasi Adopsi AI di ASEAN

Baca juga: Google Bakal Rilis Tiga Fitur AI Baru di Browser Chrome, Apa Saja?