Find Us On Social Media :

AwanPintar.id Ungkap Ada 685 Juta Serangan Siber di Semester II-2023

By Rafki Fachrizal, Jumat, 9 Februari 2024 | 13:50 WIB

Ilustrasi Serangan Siber.

AwanPintar.id telah merilis “Laporan Ancaman Digital di Indonesia Semester II-2023” pada Selasa (06/02/2024).

Laporan itu mengungkapkan jumlah ancaman siber yang masuk di Indonesia dalam enam bulan terakhir di tahun 2023.

Berdasarkan hasil laporan tersebut, ada 685.772.501 serangan siber yang terjadi selama semester II-2023.

Data itu sendiri didapatkan AwanPintar.id dari seluruh detector yang disebar di jaringan internet Indonesia.

Besarnya ancaman siber tersebut meningkat sebesar 97,53 persen dibandingkan dengan Semester I-2023.

Menurut laporan itu, serangan yang diarahkan ke infrastruktur internet Indonesia tidak hanya berasal dari negara lain tetapi juga datang dari dalam negeri sendiri.

Hal itu terbukti di mana Indonesia masuk dalam 10 besar negara kontributor serangan siber di Indonesia.

Di saat yang sama, menumbuhkan kekhawatiran baru dengan munculnya pusat-pusat serangan siber baru di luar Jabodetabek yang selama ini mendominasi ancaman dari dalam.

AwanPintar.id dalam upayanya menjaring setiap serangan yang masuk, menemukan beberapa fakta yang cukup miris, yakni percobaan pencurian kredensial secara besar-besaran yang kemudian disusul dengan upaya untuk mengakses sumber daya tingkat pengguna super atau hak akses administrator yang dapat memberikan jalan bagi penyerang untuk menguasai jaringan target.

Founder AwanPintar.id sekaligus Chief Technology Officer (CTO) PT Prosperita Sistem Indonesia, Yudhi Kukuh mengatakan bahwa laporan tersebut diharapkan dapat memberikan masukan bagi upaya pemangku kebijakan, praktisi keamanan siber, dan pihak terkait lainnya untuk meningkatkan ketahanan infrastruktur siber, mengelola risiko digital, dan memastikan kedaulatan serta konektivitas digital yang aman dan berkelanjutan di Indonesia.

“Dengan begitu, laporan ini akan berperan penting dalam upaya menjaga keberlangsungan sistem elektronik dan melindungi kepentingan nasional di era digital,” jelasnya.

Common Vulnerability & Exposures 2023