Find Us On Social Media :

Didorong AI, Pendapatan Industri Game Global Capai Rp2.6 Ribu Triliun

By Adam Rizal, Kamis, 8 Februari 2024 | 09:30 WIB

Ilustrasi game berbasis artificiaI intelligence (AI)

Industri game global mencatat pertumbuhan yang pesat berkat kemajuan dalam teknologi artificial intelligence (AI) dan teknologi blockchain. Pada 2023, industri game global  berhasil meraih pendapatan sebesar USD 184 miliar atau Rp2.689 triliun dengan  pertumbuhan sebesar 0,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

CEO Mythic Protocol, Arief Widhiyasa mengatakan kombinasi antara AI dan blockchain membuka peluang baru industri permainan Web3 karena banyak konten yang dapat dibuat dengan bantuan AI dan didukung oleh kepercayaan yang disediakan oleh blockchain. 

"Kehadiran AI dan blockchain menandai siklus ketiga dalam perkembangan industri permainan. Dahulu, pembuatan permainan membutuhkan pemahaman dalam ilmu komputer selama bertahun-tahun. Dengan AI, permainan dapat diciptakan dalam waktu singkat," katanya.

Siklus pertama industri permainan dimulai sejak pembuatan permainan Tennis for Two pada 1958 tetapi belum dapat diakses secara massal karena keterbatasan teknologi saat itu. Kemudian, dengan kemajuan teknologi semikonduktor, industri permainan berkembang pesat hingga mencapai nilai USD 40 miliar dalam waktu 20 tahun. 

Siklus kedua dimulai dengan hadirnya smartphone yang memudahkan akses permainan, dan internet memfasilitasi distribusi permainan secara luas. Jonathan Hartono dari PT Pintu Kemana Saja menyatakan harapannya bahwa industri permainan dapat merevolusi persepsi dan konsepsi dari Web3 gaming, sehingga setiap orang dapat mengakses berbagai permainan berbasis kripto.

Industri permainan memiliki pangsa pasar yang besar, dengan jumlah pemain video game mencapai 3,38 miliar hingga tahun 2023, meningkat 6,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan industri permainan juga terus bertumbuh, mencapai USD 184 miliar, menunjukkan pertumbuhan sebesar 0,6% secara tahunan.

Sung Mo Park dari Polygon Labs Korea mengatakan bahwa Ethereum telah merevolusi industri kripto dengan memberikan kesempatan kepada pengembang untuk membangun bisnis berbasis smart-contract. Namun, tantangan terkait kecepatan dan biaya penggunaan Ethereum masih perlu diatasi untuk adopsi yang lebih luas.

Baca Juga: Tak Hanya Galaxy S24 Series, Galaxy AI Juga Hadir di Pixel 8 dan 8 Pro

 Baca Juga: Microsoft & Plan Indonesia Beri Pelatihan AI untuk 300 Ribu Siswa SMK