Find Us On Social Media :

Meta Bakal Pasang Label ke Konten-konten Buatan AI Generatif

By Adam Rizal, Selasa, 13 Februari 2024 | 10:00 WIB

Ilustrasi Meta.

Meta akan memasang label peringatan pada konten-konten buatan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang diposting ke layanan Facebook, Instagram, dan Threads-nya, dalam upaya untuk memberi sinyal kepada pengguna bahwa gambar-gambar tersebut sebenarnya adalah kreasi digital. 

Presiden Global Meta Nick Clegg mengatakan   Meta akan memberi label ke gambar-gambar yang dihasilkan oleh layanan AI perusahaan lain termasuk OpenAI, Microsoft, Adobe, Midjourney, Shutterstock, dan Google milik Alphabet. "Kami ingin memberitahu pengguna bahwa   gambar-gambar ini  adalah kreasi digital. Kami juga telah memberi label pada konten-konten yang dihasilkan alat AI milik kami," katanya.

"Setelah sistem baru berjalan, Meta akan melakukan hal yang sama untuk gambar-gambar yang dibuat di layanan yang dijalankan oleh OpenAI, Microsoft, Adobe, Midjourney, Shutterstock, dan Google milik Alphabet," kata Clegg seperti dikutip Reuters.

Pembelian label itu akan mengurangi dampak negatif yang disebabkan oleh penggunaan teknologi AI generatif yang dapat menciptakan konten palsu yang tampak nyata. Meta juga akan mendorong pemain di industri ini untuk mengikuti langkahnya untuk memberi label ke konten audio dan video yang buatan AI. Namun, belum ada mekanisme yang tepat untuk memberi label pada teks yang dihasilkan oleh alat kecerdasan buatan seperti ChatGPT.

"Meskipun teknologinya belum sepenuhnya matang, terutama dalam hal audio dan video, harapannya adalah bahwa kita dapat menciptakan rasa momentum dan insentif bagi seluruh industri untuk mengikuti," kata Clegg.

Meta juga belum mengonfirmasi apakah akan memberi label pada konten AI generatif yang dibagikan melalui layanan pesan terenkripsi mereka, WhatsApp. Dewan pengawas independen Meta telah menegur kebijakan perusahaan terkait video yang disunting secara menyesatkan, dan Clegg setuju bahwa kebijakan perusahaan perlu disesuaikan dengan lingkungan konten yang semakin kompleks dan sintetis.

"Dewan itu benar, bahwa kebijakan Meta yang ada tidak sesuai dengan tujuan dalam lingkungan di mana Anda akan memiliki lebih banyak konten sintetis dan konten hibrida daripada sebelumnya," ujarnya.

Baca Juga: Tantang DALL E-3, Apple Luncurkan Tool AI Pengolah Gambar MGIE

 Baca Juga: Kembangkan Chip 1nm, TSMC Bangun Pabrik Terbaru Senilai Rp500 Miliar