Find Us On Social Media :

Startup Fintech Dinilai Berpeluang Besar Bertahan Lewati Tech Winter

By Rafki Fachrizal, Senin, 4 Maret 2024 | 11:15 WIB

Ilustrasi Fintech (Financial Technology).

Perusahaan modal ventura Central Capital Ventura (CCV) menyatakan kepercayaannya terhadap peluang startup fintech (financial technology) untuk terus bertahan melewati tech winter.

Tech winter adalah sebuah istilah yang menggambarkan kondisi startup teknologi mulai tumbang atau gugur satu persatu karena tidak dapat mempertahankan bisnisnya.

Tech winter juga dikenal dengan kondisi di mana minat investor untuk berinvestasi ke startup teknologi mengalami penurunan.

Direktur CCV Adi Prasetyo menyebut sejumlah ceruk bisnis masih berpeluang menjadi sumber pertumbuhan startup fintech di Indonesia, seperti sektor consumer tech, wealth, maupun teknologi digital yang dapat mendukung perbankan. 

"Apakah fintech masih menjanjikan? Saya rasa masih. Jika bicara data mengenai ekspektasi kenaikan valuasi, masih ada kesempatannya. Dan di sisi lain, juga mendorong terjadinya kolaborasi dengan bank. BCA juga melihat potensi kolaborasi itu," ungkap Adi di Mini Studio BCA Expoversary 2024, Jumat (1/3/2024).

Saat ini, ekosistem startup sedang memasuki fase penuh tantangan seiring minimnya penanaman modal dari investor.

Kondisi ini membuat banyak startup melakukan perampingan organisasi demi efisiensi, dan mencari terobosan guna membuka sumber keuntungan baru.

Bahkan, tak sedikit startup yang berhenti beroperasi akibat kondisi ini.

Adi menyebut, menurunnya penanaman modal ke startup dari investor secara global mencapai titik terendah dalam enam tahun terakhir.

Kini, perusahaan modal ventura lebih selektif dalam memberikan modal.

Kendati demikian, ia berharap ada perubahan situasi menyusul munculnya sejumlah inovasi dari teknologi teranyar seiring ekspektasi investor yang terus meningkat. 

"Sepertinya enam bulan pertama di 2024, secara umum investor lebih berhati-hati dalam melihat peluang dan melakukan investasi. Di sisi lain, uang yang akan diinvestasikan sebenarnya sangat banyak. Investor sedang menunggu peluang yang tepat untuk berinvestasi, hanya masih berhati-hati," imbuh Adi.