Find Us On Social Media :

Digugat Elon Musk, Bos OpenAI ChatGPT: Dia Baper Tak Diajak Gabung

By Adam Rizal, Selasa, 5 Maret 2024 | 11:30 WIB

CEO OpenAI Sam Altman dan Pendiri Tesla Elon Musk

Pemilik Tesla, Space X dan X yang dulu Twitter menggugat Pendiri dan Bos OpenAI ChatGPT Sam Altman ke pengadilan Tinggi California di San Fransisco Amerika Serikat (AS) karena Elon Musk beralasan OpenAI memiliki andil besar dalam pengembangan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di dunia.

Elon Musk melihat nasib manusia terusik dengan pengembangan inovasi AI yang tidak teratur dan tanpa batas. Alasan lainnya, kini OpenAI sudah tidak sejalan dengan visi awal perusahaan yaitu pengembangan AI untuk kemaslahatan umat manusia dan hanya fokus mencari profit.

Elon Musk cukup mengenal dengan urusan internal OpenAI karena ia adalah salah satu pendiri dan memilih keluar usai OpenAI mendapatkan kucuran dana masif dari Microsoft. Diketahui Elon Musk merupakan salah satu pendiri OpenAI di tahun 2015 lalu. Namun di 2018 ia mengundurkan diri dari dewan direksi perusahaan.

Musk menilai Microsoft terlalu ikut campur dalam urusan internal OpenAI dan ia memilih keluar. Elon Musk pun membangun startup pesaing OpenAI bernama X.AI dan memperkenalkan chatbot AI pesaing ChatGPT yaitu Grok seperti dikutip Reuters.

Sementara itu petinggi OpenAI menyerang balik gugatan yang dilayangkan Elon Musk beberapa waktu lalu. Pembuat ChatGPT itu menilai kalau CEO Tesla dan Pemilik Twitter ini hanya menyesal tidak terlibat dalam perusahaannya.

"Dia (Elon Musk) baper dan menyesal tidak diajak terlibat dalam menjalankan OpenAI," kata Chief Strategy Officer OpenAI, Jason Kwon, dikutip dari CNBC.

Kwon kecewa Elon Musk menggugat perusahaan yang padahal dia sendiri ikut mendirikannya. "Sangat mengecewakan melihat Elon menggugat kami karena ia adalah salah satu pendiri dan ia masih memiliki hubungan dengan orang yang bekerja disini," ujarnya.

Menurut dokumen gugatan, Altman dan Greg Brockman selaku Presiden OpenAI lebih memilih menjadikan perusahaan sebagai organisasi nirlaba dan teknologinya bersifat open source alias bisa dinikmati siapapun.

Pelanggaran lainnya yakni termasuk merahasiakan desain model GPT-4 OpenAI, sebuah produk teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence/AI.

"Keputusan ini didorong oleh pertimbangan komersial, bukan keselamatan dan bahwa model algoritma GPT-4 kini menjadi milik Microsoft secara de facto," tulis Musk dalam gugatannya, dikutip dari The Verge.

Musk menjelaskan kalau gugatan itu ditujukan agar OpenAI kembali ke perjanjian awal, yakni mengembangkan AI generatif demi kepentingan umat manusia ketimbang menguntungkan Altman, Brockman, hingga Microsoft.

Tahun lalu, Musk dan peneliti AI menandatangani surat terbuka yang menyerukan perusahaan untuk menghentikan eksperimen AI raksasa. Dia kemudian membuka perusahaan AI miliknya sendiri, xAI, dan meluncurkan bot AI di dalam platform media sosial X alias Twitter.

Baca Juga: Adobe Kenalkan Project Music GenAI, Ubah Teks-ke-Musik Pakai AI

 Baca Juga: Anda Wajib Punya Skill ini Supaya Pekerjaan Tak Diambil Alih AI