Find Us On Social Media :

Multipolar Technology Ungkap Manfaat Big Data Analytics Bagi Perbankan

By Liana Threestayanti, Minggu, 17 Maret 2024 | 16:00 WIB

Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology Jip Ivan Sutanto (kiri) berbincang dengan Senior Vice President Multipolar Technology Achmad Fakhrudin (tengah) dan Director Account Management FSI & Commercial Multipolar Technology Herryyanto (kanan) di sela-sela ajang “BPD Forum 2024” yang digelar di Nusa Dua, Bali, Rabu (6/3).

Platform VisionAnalytics membekal fitur Customer 360 untuk menyediakan profil nasabah secara detail, berdasarkan demografi,customer segmentation, customer lifestyle profile, customer purchase behaviour, customer profitability ratio, dan lain-lain. Selanjutnya, data profil nasabah akan ditampilkan pada dashboard secara real-time. 

Achmad mengatakan, data profil nasabah ini dapat dimanfaatkan perusahaan perbankan untuk melakukan targeted marketing campaign, meningkatkan customer relationship, memonitor dan mengevaluasi sebuah aktivitas pemasaran. Dengan kemampuan tersebut, database berbasis AI ini dapat mendukung pre-selling, up-selling, customer lifetime value, dan lain-lain. 

“Ibarat pistol, enam pelurunya kita tembakkan kena semua karena sasaran target profilnya detail,” ujar Achmad Fakhrudin. 

Deteksi Dini Fraud

Mengantisipasi kejahatan siber yang kian marak, Multipolar Technology melengkapi platform big data VisionAnalytics dengan modul penangkal fraud, Fraud Detection System. 

Modul ini bertujuan memberikan perlindungan keamanan layanan perbankan secara real-time. Fraud Detection System bekerja dengan memantau aktivitas transaksi nasabah secara terus-menerus, mendeteksi nasabah itu riil atau fiktif, dan sebagainya guna mencegah tindak kejahatan siber sejak dini.

Billie Setiawan, SVP Data Management Division PT Bank Negara Indonesia Tbk (IDX: BBNI), mengakui bahwa manajemen data merupakan journey bagi semua perusahaan perbankan. Dan platform big data analytics, menurut Billy, memungkinkan perusahaan perbankan mengubah cara pengelolaan data dari manual menjadi otomatis, terstruktur, cepat, bersih, dan valuable insights.

“Dengan data analytics berbasis AI, perusahaan dapat mempercepat pekerjaan pengolahan data dari semula 2-3 hari menjadi bersifat real-time, prediktif, dan aman. Ini menjadi data intelligence yang memungkinkan perbankan bisa mengetahui profil nasabah melalui dashboard sehingga mendatangkan peluang untuk menggarap nasabah tersebut,” pungkas Billy.

Baca juga: Contoh Pemanfaatan Teknologi AI di Industri Perbankan Indonesia