Find Us On Social Media :

Review HyperX Cloud III: Cukup Nyaman untuk Berbagai Model Penggunaan

By Cakrawala Gintings, Selasa, 19 Maret 2024 | 06:00 WIB

HyperX Cloud III.

Tahun lalu, HyperX mengumumkan Cloud III yang merupakan penerus dari Cloud II yang diperkenalkan pada tahun 2015 silam. Sebagai penerus Cloud II, HyperX mengeklaim headset untuk bermain gim barunya ini meningkatkan berbagai aspek dari Cloud II sehingga bisa mereproduksi suara dengan lebih baik lagi plus makin nyaman digunakan. InfoKomputer pun berkesempatan untuk menguji HyperX Cloud III yang disebut pula dengan HyperX Cloud III Gaming Headset ini.

Memiliki dua pilihan warna, yakni hitam plus merah dan hitam saja, HyperX Cloud III yang hadir di InfoKomputer adalah yang berwarna hitam plus merah. HyperX Cloud III datang dengan kotak yang mengandung unit headphone, mikrofon, dongle USB yang dilengkapi kabel, dan adaptor USB Type-C ke USB Standard-A. Yang terakhir ini untuk memberikan dukungan USB yang lebih luas berhubung dongle USB yang disertakan memakai porta USB Type-C. Terdapat pula sejumlah dokumen kertas seperti quick start guide dan product notices.

Agar menjadi headset, mikrofon yang bisa dilepas pasang yang disediakan tentunya perlu dipasangkan ke headphone. Konektor yang dipakai mikrofon HyperX Cloud III adalah plug 3,5 mm. Mekanisme pemasangannya pun sudah diatur sedemikan rupa untuk memastikan orientasi mikrofon boom yang dipasang pada headphone HyperX Cloud III tersebut tidak salah. HyperX Cloud III sendiri menggunakan plug 3,5 mm untuk koneksi analognya ke PC desktop, laptop, smartphone, dan lainnya. Plug 3,5 mm yang dipakai adalah yang TRRS (tip, ring, ring, sleeve). Namun, pengguna juga bisa memanfaatkan dongle USB berkabel yang disertakan dan menghubungkan HyperX Cloud III dengannya.

Mikrofon HyperX Cloud III bisa dilepas pasang. Pengguna bisa tidak memasangkan mikrofon ini dan memanfaatkan HyperX Cloud III layaknya headphone dan bukannya headset.

Bagi yang ingin mengoneksikannya ke PC desktop yang terletak di bawah meja, dongle USB berkabel yang disertakan memberikan nilai tambah lain: jangkauan. Pasalnya, kabel yang terpasang pada headset HyperX Cloud III panjangnya hanya sekitar 120 cm. Kabel pada dongle USB-nya sendiri memiliki panjang sekitar 130 cm. Menilik situsnya, HyperX pun menyarankan untuk memanfaatkan dongle USB berkabel tatkala mengoneksikan Cloud III ke PC.

Bila PC yang hendak dihubungkan dengan HyperX Cloud III hanya menawarkan jack TRS dan fungsi mikrofon selain headphone tetap ingin didapatkan, HyperX Cloud III tentunya perlu dihubungkan ke PC bersangkutan via dongle USB berkabel yang disertakan. Pengguna memang bisa menggunakan adaptor yang menggabungkan jack headphone out dan jack microphone in ke dalam sebuah jack TRRS yang sesuai, tetapi HyperX tidak menyertakan adaptor seperti ini sehingga pengguna perlu membelinya sendiri.

Menggunakan rangka yang diklaim sepenuhnya aluminium sehingga memiliki daya tahan yang baik, HyperX Cloud III — dengan mikrofon — memiliki bobot sekitar 320 gr. Adapun bantalan kuping dan kepala memanfaatkan busa yang dibungkus dengan kulit imitasi. Busa pada bantalan kuping headset dengan driver berukuran 53 mm ini diklaim pula merupakan memory foam. Terdapat juga kenop volume pada earcup/housing kanan yang bisa diputar dengan menggesernya untuk menaikkan dan menurunkan volume secara lebih mudah.

Merupakan circumaural, HyperX Cloud III terasa nyaman digunakan oleh penulis, termasuk dalam jangka panjang. Hanya saja, penggunaan jangka panjang membuat kuping penulis terasa agak panas. Sedikit banyak hal ini berkat desain HyperX Cloud III yang tertutup pada sisi belakangnya alias closed-back. Tidak terdapat ANC (active noise cancellation) pada HyperX Cloud III, tetapi desainnya yang closed-back membuatnya bisa meredam suara sekitar dengan relatif bagus.

Paket HyperX Cloud III menyertakan dongle USB yang dilengkapi kabel untuk koneksi secara digital ke PC dan perangkat lain. Terdapat juga adaptor USB Type-C ke USB Standard-A (terpasang pada gambar) untuk dukungan USB yang lebih luas.

Bas dan Treble Menonjol

Seperti telah disebutkan ada dua metode koneksi ke PC maupun perangkat lain yang didukung HyperX Cloud III. Penulis terlebih dahulu menggunakan plug 3,5 mm untuk menghubungkan HyperX Cloud III secara langsung ke perangkat yang menjadi sumber suara dalam melakukan pengujian untuk menilai perihal suara yang direproduksinya. Setelah itu, baru penulis memakai dongle USB berkabel. Penilaian kualitas suara yang dihasilkan HyperX Cloud III adalah subjektif dalam artian berdasarkan yang didengar dan dinilai oleh penulis. Pengujian dilakukan dengan mendengarkan beberapa lagu dan memainkan sejumlah gim.

Menggunakan koneksi langsung memakai plug 3,5 mm, berdasarkan pengujian mendengarkan beberapa lagu, menurut penulis, suara yang direproduksi HyperX Cloud III terasa teredam pada frekuensi menengah. Suara frekuensi rendah dan frekuensi tinggi yang dihasilkan HyperX Cloud III terasa menonjol dibandingkan frekuensi menengah. Dengan kata lain, respons frekuensi HyperX Cloud III membuatnya menghasilkan suara yang terdengar relatif tidak seimbang. Alhasil kadang suara frekuensi menengah seperti vokal terdengar tenggelam. Vokal Lauren Daigle pada You Say misalnya terasa kurang keluar dan sejumlah detail pun terdengar tidak sejelas yang seharusnya.

Selain itu, kadang kala bas dan treble yang dihasilkan HyperX Cloud III terdengar berlebih. Treble yang direproduksi juga kadang terasa menyerang telinga. Pada Enter Sandman dari Metallica contohnya suara simbal tak jarang terdengar tajam berlebihan sehingga bisa dibilang menyerang telinga dan membuat kurang nyaman. Begitu pula pada Rosanna dari TOTO: suara kick drum saat awal lagu misalnya terasa berlebih dan ada detail yang seperti kurang lengkap.

Terdapat kenop volume pada earcup/housing kanan HyperX Cloud III untuk mengatur volume dengan lebih mudah.

Namun, bukan berarti HyperX Cloud III seperti headset dengan respons frekuensi yang memiliki kurva yang menyerupai huruf V. Menurut penulis, frekuensi rendah dan frekuensi tinggi yang mendapatkan tambahan terbesar bukan pada area dengan frekuensi paling rendah maupun area dengan frekuensi paling tinggi. Lagi pula tambahan yang terasa tidak sebesar tambahan tertinggi dari yang menyerupai huruf V itu. Bagi sebagian orang, karakteristik HyperX Cloud III ini lebih disukai dari yang seimbang.

Sementara itu, hal sound stage dan separasi antara instrumen, HyperX Cloud III cukup baik. Hanya saja, sound stage yang dihasilkan headset HyperX baru ini terasa kurang lebar. Begitu pula untuk detail secara keseluruhan. Sejumlah detail kadang memang kurang berhasil direproduksi HyperX Cloud III dengan bagus, tetapi secara keseluruhan detail yang dihasilkannya cukup baik.

Ketika memakai dongle USB berkabel untuk koneksi HyperX Cloud III secara digital ke perangkat yang menjadi sumber suara, menurut penulis, suara yang direproduksi HyperX Cloud III menyerupai dengan koneksi langsung memanfaatkan plug 3,5 mm. Namun, suara frekuensi menengah lebih tidak teredam. Mengambil contoh di atas, vokal Lauren Daigle pada You Say terasa lebih keluar dan bisa lebih mengimbangi suara-suara lain. Jadi, dengan menggunakan dongle USB berkabel, suara yang direproduksi HyperX Cloud III terdengar lebih bagus dari koneksi langsung.

Alhasil, berdasarkan perangkat yang dipakai, koneksi memanfaatkan dongle USB berkabel bagi penulis adalah koneksi yang terbaik untuk HyperX Cloud III. Lagi pula koneksi seperti ini sewajarnya lebih memastikan suara yang dihasilkan HyperX Cloud III relatif sama meski dipasangkan ke perangkat-perangkat berbeda untuk sumber suaranya. Adapun secara keseluruhan perihal mendengarkan lagu, HyperX Cloud III cukup enak digunakan untuk hal tersebut.

Ada tombol mute pada earcup/housing kiri HyperX Cloud III yang memudahkan saat ingin membisukan mikrofon.

Tatkala dimanfaatkan untuk bermain gim, karakteristik HyperX Cloud III yang dimaksud bisa membuat suara yang dihasilkan lebih memberikan dampak. Suara ledakan contohnya bisa terdengar lebih menggelegar sehingga lebih terasa dahsyatnya. Namun, suara lingkungan sekitar, seperti suara angin, sebagian terasa agak kurang bertenaga. Adapun perihal posisi 3D dari suara-suara yang direproduksi, penulis nilai baik. Penulis misalnya bisa mendengar dengan baik suatu tembakan berasal dari arah mana dan pelurunya mengenai area mana. Keseluruhan HyperX Cloud III cukup bagus dipakai untuk bermain gim. Oh ya, khusus untuk bermain gim, koneksinya ke PC menggunakan yang dongle USB berkabel saja.

Bagi yang ingin mengoptimalkan HyperX Cloud III, terdapat pula aplikasi HyperX NGENUITY yang bisa diunduh dari situs HyperX. Pada aplikasi ini tersedia fitur equalizer dan DTS Headphone:X. Namun, agar bisa memakainya, HyperX NGENUITY akan meminta penginstalan driver terlebih dahulu. Terdapat sejumlah preset pada equalizer yang bisa bisa dipilih. Bagi yang ingin meningkatkan frekuensi menengah agar terdengar lebih jelas misalnya, bisa memilih preset “Clarity”. Pengguna juga bisa membuat preset-nya sendiri. Jadi, dengan HyperX NGENUITY, suara yang direproduksi HyperX Cloud III bisa diatur agar lebih sesuai selera.

Sementara, DTS Headphone:X bisa memberikan suara surround yang lebih baik. Sayangnya, hasil yang diperoleh ketika memakai fitur ini tidak selalu seperti yang diharapkan. Dengan kata lain efek surround yang dihasilkan DTS Headphone:X kadang membuat konten yang dimainkan malah kurang enak didengar.

Aplikasi HyperX NGENUITY bisa diunduh dari situs HyperX untuk mengoptimalkan suara yang direproduksi HyperX Cloud III agar lebih sesuai selera.

Adapun untuk kualitas dari suara yang ditangkap mikrofon, secara garis besar suara yang ditangkap mikrofon HyperX Cloud III berukuran 10 mm ini memiliki audio yang terdengar jelas. Bahkan, ketika terdapat sejumlah suara lain di sekitar, audio yang dimaksud tetap terdengar jelas. Hal itu tentu berkat fitur noise cancellation yang diklaim diusungnya. Hanya saja, penulis berharap volumenya lebih besar. Perihal mikrofon, terdapat pula tombol mute pada earcup/housing kiri yang memudahkan saat ingin membisukan mikrofon.

Kesimpulan

HyperX Cloud III cukup enak digunakan untuk mendengarkan lagu maupun bermain gim. Begitu pula tatkala dipakai dalam waktu lama; HyperX Cloud III cukup nyaman dipakai dalam waktu lama. Karakteristik suara yang direproduksinya juga bisa dioptimalkan agar lebih sesuai selera berkat adanya aplikasi HyperX NGENUITY. Suara yang ditangkap mikrofonnya pun jelas. Secara keseluruhan, HyperX Cloud III merupakan headset yang cukup nyaman untuk berbagai model penggunaan.

 

Plus: Cukup nyaman digunakan untuk berbagai model penggunaan, peredaman suara sekitar relatif bagus, mendukung koneksi analog dan digital, mikrofon bisa dilepas pasang.

Minus: Frekuensi menengah kurang bisa mengimbangi frekuensi rendah dan tinggi, penggunaan jangka panjang membuat kuping terasa agak panas.

 

Spesifikasi

Form factor Circumaural
Antarmuka Plug 3,5 mm, USB Type-C
Ukuran driver headphone 53 mm
Respons frekuensi headphone 10 Hz - 21 kHz
Sensitivitas headphone 100 dB/mW pada 1 kHz
THD headphone < 2%
ANC headphone Tidak
Rangka Aluminium
Bantalan kuping Memory foam dan kulit imitasi
Mikrofon Electret condenser
Ukuran Mikrofon 10 mm
Fitur mikrofon Uni-directional, noise cancellation
Sensitivitas mikrofon -42 dBV (0 dB = 1 V/Pa pada 1 kHz)
Equalizer Ya (aplikasi)
Kontrol Ya; volume dan mute (mikrofon)
Bobot ±320 gr
Panjang kabel ±120 cm
Kelengkapan Dongle USB berkabel (±130 cm), adaptor USB Type-C ke USB Standard-A, dokumentasi
Aplikasi Ya; HyperX NGENUITY
Garansi 1 tahun
Situs https://hyperx.com
Harga (toko resmi HyperX di Tokopedia) Rp1.400.000; promosi: Rp1.280.000