Find Us On Social Media :

Tanggulangi Deepfake, IBM: Atur Risiko, Bukan Atur Algoritma AI

By Liana Threestayanti, Jumat, 22 Maret 2024 | 11:30 WIB

Menanggulangi salah satu area artificial intelligence (AI) dengan risiko tinggi, yaitu deepfake, IBM mendorong para pengambil kebijakan memprioritaskan tiga hal untuk mengatur risiko, bukan mengatur algoritma AI.

Para pengambil kebijakan harus menciptakan tanggung jawab pidana dan perdata yang kuat terhadap orang yang mendistribusikan konten audiovisual intim nonkonsensual, termasuk konten yang dihasilkan AI, serta untuk orang-orang yang mengancam akan melakukannya.

Dalam menangkal deepfake ini, IBM berpegang pada prinsip “mengatur risiko AI, bukan (mengatur) algoritma AI.” Christina menjelaskan, tiap aplikasi AI adalah unik. “Kami sangat yakin bahwa peraturan harus mempertimbangkan konteks di mana AI diterapkan dan memastikan bahwa penggunaan AI yang berisiko tinggi diatur dengan lebih ketat,” pungkasnya.

Baca juga: Studi IBM Ungkap Dua Sektor Industri Ini Mulai Adopsi Teknologi AI

Baca juga: Jadi Korban Kejahatan Deepfake AI, Taylor Swift Ambil Langkah Hukum