Find Us On Social Media :

Instagram Jadi Medsos Paling Populer di Kalangan Gen Z di Indonesia

By Rafki Fachrizal, Sabtu, 30 Maret 2024 | 09:35 WIB

Ilustrasi Instagram

Media sosial (medsos) kini tidak hanya menjadi platform untuk interaksi sosial, melainkan salah satu pilar penting bagi masyarakat dan pelaku industri dalam melakukan pemasaran digital.

Merespon kondisi tersebut, Invinyx, agensi pemasaran digital bersama lembaga survei Jakpat, meluncurkan laporan hasil survei terbarunya yang bertajuk “Pemetaan Strategi Influencer di Media Sosial.”

Hasil survei ini memberikan wawasan bagi pelaku industri mengenai perilaku masyarakat Indonesia di media sosial.

Salah satu temuannya menunjukkan bahwa platform Instagram tetap menjadi media sosial paling populer di kalangan Gen Z selama 2023.

Muhammad Ilmayanto Rustriananda, Co-Founder at INVINYX Digital Agency mengatakan, “Sebagai startup agensi yang berkiprah di bidang pemasaran digital, Invinyx memiliki data primer yang kaya akan informasi mengenai preferensi masyarakat dalam platform media sosial maupun KOL (key opinion leaders).”

“Insight tersebut kami kemas dan sajikan lebih mendalam dalam laporan ini. Harapannya, inisiatif ini dapat membantu pelaku industri untuk dapat lebih adaptif dalam berstrategi, mengikuti pergerakan preferensi perilaku konsumen di dunia digital, apalagi seiring dengan audiens yang semakin matang dan cerdas dalam menikmati konten pemasaran di media sosial,” lanjutnya.

Beberapa temuan lainnya dari hasil survey tersebut diantaranya:

  1. Platform Instagram tetap jadi media sosial pilihan seluruh responden, khususnya bagi generasi Z. Secara keseluruhan terdapat 3 platform media sosial yang paling populer dan sering diakses oleh responden yakni Instagram (94%), YouTube (91%), dan TikTok (81%).
  2. Vlog, podcast, dan story merupakan 3 format konten yang paling diminati di media sosial. Jika diklasifikasi berdasarkan gender, kalangan wanita juga menyukai format konten vlog dan foto. Sementara, bagi kalangan pria, live streaming dan giveaway turut populer.
  3. Hiburan menjadi jenis konten teratas yang paling populer ditonton di media sosial oleh responden dengan persentase mencapai 88%. Diikuti juga dengan jenis konten kuliner (84%) dan fesyen (65%).
  4. Selain format dan jenis konten, kuliner juga menjadi produk yang paling populer untuk dibeli oleh responden di platform media sosial. Pada kategori Gen Z, cenderung lebih sering membeli produk kuliner, kecantikan, dan fesyen. Sementara itu, pada Gen Y dan Gen X lebih menyukai produk kuliner dan perangkat elektronik.
  5. Terdapat faktor penting yang mempengaruhi responden untuk membeli produk di platform media sosial, yaitu memiliki tautan atau link produk pada konten promosi yang dilakukan oleh key opinion leader guna memudahkan responden menemukan produk dengan mudah.

Lebih lanjut, Farida Hasna Annuha, Research Lead Jakpat menjelaskan, "Studi kami menunjukkan perbedaan dalam penggunaan media sosial, minat konten, dan preferensi produk antara Gen Z, Millennial, dan Gen X. Hal ini menegaskan pentingnya menyesuaikan strategi pemasaran digital untuk setiap segmen. Apalagi dengan kehadiran key opinion leader yang menjadi salah satu pengaruh dalam meningkatkan preferensi dan informasi bagi konsumen dalam keputusan pembelian.”

“Dengan laporan ini, harapan kami dapat menjadi jembatan antara pelaku industri, marketer, key opinion leader, dan instansi terkait agar dapat memaksimalkan strategi pemasaran di era digital yang dinamis,” tambahnya.

Ulasan KOL menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi preferensi masyarakat

Di tengah maraknya bermunculan sosok key opinion leader di media sosial, pelaku industri harus mampu menentukan langkah yang tepat dalam melakukan pemasaran digital.

Hasil survei ini mengungkapkan dari berbagai komponen mendasar yang ada di dalam konten pemasaran digital oleh key opinion leader, adanya tautan atau link produk serta alur ulasan atau promosi yang terstruktur merupakan komponen utama yang paling menarik responden.

Khususnya pada segmentasi Gen Z, selain itu mereka juga mementingkan relevansi antara branding image yang dimiliki oleh KOL dengan konten promosi yang dilakukan.