Find Us On Social Media :

AS dan Inggris Haruskan Google dkk Minta Izin Sebelum Kembangkan AI

By Adam Rizal, Jumat, 5 April 2024 | 09:30 WIB

Artificial Intelligence (AI)

Amerika Serikat (AS) dan Inggris kompak mengawasi keselamatan dan keamanan model artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan milik perusahaan raksasa seperti Google, Meta, dan OpenAI. Kedua negara itu akan melakukan penelitian bersama dan mengadakan uji keselamatan untuk memastikan penggunaan AI yang aman. 

AS mendorong perusahaan teknologi di negaranya untuk melaporkan hasil uji keselamatan sesuai perintah eksekutif Presiden Joe Biden. Sedangkan, Inggris mendirikan Institut Keselamatan AI untuk memastikan pemeriksaan menyeluruh terhadap alat-alat AI. Kedua negara itu berjanji untuk saling berkolaborasi dalam penelitian teknis, pertukaran personel, dan berbagi informasi terkait keselamatan AI, dengan Uni Eropa juga dianggap sebagai mitra potensial. 

"Kami ingin memastikan semua perusahaan-perusahaan teknologi besar melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap alat-alat AI mereka," kata Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak.

Meskipun upaya itu menunjukkan langkah konkret dalam mengawasi keselamatan AI secara global, masih ada panggilan untuk lebih banyak kejelasan dan transparansi terkait langkah-langkah selanjutnya jika model-model AI dinilai berisiko.

Menteri Perdagangan Amerika Serikat, Gina Raimondo, menegaskan pemerintah AS ingin sekali mengembangkan kemitraan global dalam mempromosikan keselamatan AI di seluruh dunia. "Kemitraan ini akan mempercepat upaya kedua negara dalam mengidentifikasi dan mengatasi risiko AI, yang mencakup baik keamanan nasional maupun kesejahteraan masyarakat secara luas," katanya.

Pemberlakuan regulasi itu menuntut perusahaan-perusahaan yang menggunakan model AI yang kuat untuk mematuhi standar keselamatan yang telah ditetapkan. Dengan dibentuknya Institut Keselamatan AI Inggris dan agenda global yang didorong oleh pertemuan puncak AI, termasuk kehadiran Wakil Presiden Amerika Kamala Harris, ada upaya konkret untuk memperkuat pengawasan keselamatan AI di seluruh dunia. 

Baca Juga: Bos Chatbot AI ChatGPT Masuk Daftar Orang Terkaya di Dunia Tahun Ini

 Baca Juga: NVIDIA Bakal Bangun Pusat Pengembangan AI Rp3 Triliun di Indonesia