Forbes mengumumkan daftar tahunan orang terkaya di dunia pada tahun ini. Jumlah total miliarder mencapai 2.781 orang dari berbagai negara dengan total kekayaan mencapai USD14,2 triliun atau Rp225.950 triliun, meningkat sebesar USD2 triliun atau Rp31.824 triliun dibandingkan tahun 2023. Menurut laporan itu, ada 141 miliarder baru yang masuk dalam daftar tersebut.
Daftar orang terkaya di dunia untuk tahun 2024 juga memecahkan rekor sebelumnya yang terjadi pada tahun 2021, dengan penambahan 26 miliarder baru yang total kekayaannya meningkat sebesar USD1,1 triliun atau sekitar Rp17.503 triliun. AS menempati peringkat pertama dengan 813 orang terkaya, diikuti oleh China dengan 473 miliarder dan India dengan 200 orang terkaya. Forbes menggunakan harga saham dan nilai tukar mata uang pada tanggal 8 Maret 2024 untuk menghitung total kekayaan mereka.
Di puncak daftar orang terkaya di dunia adalah Keluarga Bernard Arnault dengan kekayaan USD233 miliar atau sekitar Rp3.707 triliun, diikuti oleh Elon Musk, Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, dan Larry Ellison. Pendiri Microsoft, Bill Gates, menempati urutan ketujuh dengan kekayaan USD128 miliar atau sekitar Rp2.036 triliun, di bawah Warren Buffett yang memiliki total kekayaan USD133 miliar atau sekitar Rp2.116 triliun
Pendiri dan Kepala Eksekutif ChatGPT, Sam Altman, juga masuk dalam daftar terkaya di dunia tahun ini dengan kekayaan mencapai USD1 miliar atau Rp1,5 triliun.
Dapat Golden Visa
Chief Executive Officer (CEO) OpenAI Samuel Altman menjadi orang asing pertama yang mendapatkan Golden Visa Republik Indonesia usai aturannya disahkan pada akhir Agustus lalu. Altman menerima golden visa dengan sub kategori tokoh dunia dengan masa tinggal 10 tahun yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Silmy Karim.
Silmy mengatakan ada beberapa kriteria untuk bisa mendapatkan golden visa yaitu atas dasar investasi atau penanaman modal dan kepada seseorang yang mempunyai manfaat bagi negara. "Golden visa diberikan kepada tokoh yang mempunyai reputasi internasional dan dapat memberikan manfaat untuk Indonesia," kata Silmy Karim dalam keterangan tertulisnya.
Golden visa adalah jenis visa yang diberikan sebagai dasar pemberian izin tinggal dalam jangka waktu lima sampai dengan 10 tahun dengan tujuan mendukung perekonomian nasional. Hal ini telah diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM (Permenkumham) Nomor 22 tahun 2023 serta Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) Nomor 82 tahun 2023.
"Dalam memperoleh golden visa, penerima harus diusulkan oleh instansi pemerintah pusat.” ujar Silmy.
Samuel Altman adalah tokoh dunia yang merupakan CEO dan Co-Founder dari OpenAI yang merupakan perusahaan riset dan penerapan artificial intelligence (AI) di Amerika Serikat (AS) yang memiliki misi memastikan kecerdasan buatan bermanfaat bagi seluruh umat manusia. Altman menjadi perhatian dunia karena kesuksesan ChatGPT, produk OpenAI yang diluncurkan pada akhir 2019.
Pada Juni lalu, Samuel Altman sempat datang ke Indonesia untuk berbagi pengetahuan mengenai artificial intelligence (AI). Dengan golden visa ini, Altman diharapkan dapat berkontribusi terhadap pengembangan pemanfaatan kecerdasan buatan di Indonesia.
Sebagai pemegang golden visa, CEO OpenAI itu juga akan dapat menikmati sejumlah manfaat eksklusif dari jenis visa ini. Di antaranya adalah jalur pemeriksaan dan layanan prioritas di bandara dan jangka waktu tinggal lebih lama. Kemudian, kemudahan keluar dan masuk Indonesia serta efisiensi lantaran tidak perlu lagi mengurus izin tinggal terbatas (ITAS) ke kantor imigrasi.
Baca Juga: NVIDIA Bakal Bangun Pusat Pengembangan AI Rp3 Triliun di Indonesia
Baca Juga: Sekarang ChatGPT Bisa Diakses Gratis Tanpa Perlu Membuat Akun Pengguna
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR