Google memutuskan untuk memecat 28 karyawan yang memprotes kerjasama Google dan Israel. Juru bicara Google menyebut, pemecatan ini dilakukan karena karyawan yang melakukan protes telah menimbulkan keresahan dan menghalangi karyawan lain melakukan pekerjaannya.
Protes ini sendiri dilakukan karyawan di kantor Google Sunnyvale dan New York pada Selasa (16/4) lalu. Sebanyak 80-90 orang melakukan protes di luar kantor Google di New York. Sementara di Sunnyvale, lima lima karyawan melakukan aksi duduk di dalam kantor. Aksi protes baru berakhir setelah kedatangan pihak berwajib.
Protes Project Nimbus
Google memang memiliki kerjasama yang erat dengan Pemerintah Israel. Bersama dengan Amazon, Google mendapatkan kontrak senilai US$1,5 miliar (atau sekitar Rp.24 triliun) dari Pemerintah Israel.
Dalam kerjasama yang dinamakan Project Nimbus, Google dan Amazon menyediakan infrastruktur cloud serta solusi berbasis Artificial Intelligence untuk Pemerintah Israel. Proyek ini telah berjalan sejak April 2021.
Manajemen Google sendiri menjamin, Project Nimbus digunakan Pemerintah Israel di area pelayanan publik seperti keuangan, kesehatan, transportasi, dan pendidikan. Project Nimbus tidak digunakan di area sensitif seperti militer dan persenjataan. “Google akan selalu memastikan bekerjasama dengan pemerintah yang memiliki prinsip yang sama,” ungkap Sundar Pichai, CEO Google dalam sebuah kesempatan.
Akan tetapi, beberapa pihak menyebut, teknologi Google telah digunakan militer Israel untuk kepentingan mereka, termasuk di masa perang seperti saat ini. Contohnya media The Intercept yang meneliti dokumen terkait Project Nimbus. Dokumen tersebut menunjukkan, Google menawarkan solusi AI dan machine learning-nya untuk kepentingan militer Israel.
Meski tidak menyebut implementasi secara detail, teknologi AI Google disebut dapat digunakan untuk pengenalan wajah, kategorisasi foto, object tracking, sampai analisis sentimen.
Dalam dokumentasi lelang untuk Project Nimbus, Pemerintah Israel pun menyebut proyek ini akan melibatkan instansi militer.
Protes Terus Berlangsung
Sebagian karyawan Google sendiri sudah mempertanyakan Project Nimbus dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022, sekitar 100 karyawan melakukan aksi protes di kantor Google di New York. Bulan Maret kemarin, seorang karyawan juga dipecat setelah memprotes Project Nimbus di depan perwakilan pemerintah Israel.