Google Developer Groups baru-baru ini menggelar pelatihan Build with AI yang dihadiri 200 developer Indonesia. Dalam pelatihan ini, para peserta mempelajari cara membangun produk AI dengan teknologi terbaru dari Google.
Hadir di acara tersebut, Nezar Patria, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, menyoroti pentingnya kolaborasi dalam mengembangkan talenta lokal di bidang AI.
“Menurut penelitian INNOMA tahun 2023, Indonesia berada di peringkat ke-2 di Asia Tenggara setelah Singapura dari segi pendanaan AI pada periode 2022-2023 dengan total kucuran dana untuk pengembangan senilai US$7,5 miliar,” komentarnya.
Sementara Joan Santoso, Director of Research and Innovation Center iSTTS melihat pentingnya wadah atau tempat untuk bertukar pikiran bagi para pengembang/developer.
”Build with AI Jakarta menjadi wadah bagi komunitas developer untuk berkolaborasi di era Generative AI,” imbuhnya.
Workshop tersebut mencakup pelatihan dalam membangun aplikasi AI berbasis Gemini API dan teknologi Google lainnya, seperti Vertex AI dan Open Source Model.
Inilah beberapa hal yang dipelajari para peserta di pelatihan Build with AI Jakarta.
1. Penggunaan Gemini Python
Developer dapat menggunakan Python SDK untuk Gemini API untuk mengakses model canggih yang mendukung berbagai keperluan, termasuk menghasilkan tanggapan teks dari input teks sederhana dan memanfaatkan input multimodal yang menggabungkan teks dan gambar.
2. Kemampuan multimodal dengan Gemini
Gemini 1.0 Pro Vision diklaim Google mampu mengungguli LLM dalam hal teks. Model AI ini disebut mampu mendeteksi objek dalam gambar, memahami antarmuka, menganalisis grafik, memberi rekomendasi gambar, dan membandingkan gambar untuk menemukan kesamaan atau perbedaan.
3. Membangun aplikasi tanpa server dengan Gemini