Find Us On Social Media :

Makin Mesra, Bos NVIDIA Berikan Chip AI DGX H200 ke Bos OpenAI

By Adam Rizal, Minggu, 28 April 2024 | 10:30 WIB

Makin Mesra, Bos NVIDIA Berikan Langsung Chip AI DGX H200 ke Bos OpenAI

CEO NVIDIA Jensen Huang menyerahkan langsung chip AI DGX H200 pertama di dunia kepada CEO OpenAI Sam Altman menandai kolaborasi yang kuat antara kedua perusahaan dalam mengembangkan teknologi AI. DGX H200 adalah suksesor dari chip AI H100 yang diborong sejumlah negara termasuk China untuk mengembangkan AI.

Prosesi penyerahan chip AI itu dibagikan oleh salah satu pendiri OpenAI, Greg Brockman lewat media sosial X (dahulu Twitter). "Nvidia DGX H200 pertama di dunia dikirimkan langsung ke OpenAI dan diserahkan oleh Jensen untuk memajukan AI, komputasi dan kemanusiaan," kata Brockman di X.

Chip AI DGX H200 diklaim sebagai GPU AI terkuat di dunia dan akan digunakan OpenAI untuk melanjutkan pengembangan model bahasa besar GPT-5 yang akan menjadi model multimodal dengan input serta output teks maupun visual.

Tak hanya itu, OpenAI juga akan menggunakan DGX H200 untuk mencapai inovasi artificial general intelligence (AGI) yang akan menggabungkan data dari aneka sumber termasuk data sensor kamera hingga mikrofon, pengenalan pola, hingga analisis prediktif. Hal itu membuat sistem AI nanti mampu menjalankan tugas yang mirip dengan manusia.

DGX H200 dirancang  mengoptimalkan AI generatif dalam skala besar, dilengkapi dengan teknologi terbaru seperti Tensor core dan High Bandwidth Memory 3E (HBM3E) untuk meningkatkan kinerja komputasi dan tugas AI generatif. NVIDIA DGX H200 juga memiliki memori yang lebih besar dibanding H100 demi menunjang performa komputasi yang tinggi dan tugas AI generatif. 

Bila dibanding H100, H200 diklaim menawarkan peningkatan bandwidth sebesar 1,4 kali dan peningkatan kapasitas memori sebesar 1,8 kali. Karena pembaruan itu, H200 mampu menghasilkan bandwidth 4,8 terabyte per detik dan kapasitas memori 141 GB.

Menurut NVIDIA, peningkatan itu begitu penting untuk menunjang pelatihan model AI yang lebih besar dan rumit, khususnya model AI yang diterapkan pada aplikasi AI generatif macam ChatGPT. Sebab, aplikasi AI generatif menghasilkan bebagai jenis konten seperti teks, gambar hingga analisis prediktif.

Baca Juga: ByteDance Enggan Jual TikTok ke AS, Ikhlas Jika Dilarang dan Ditutup

 Baca Juga: Joe Biden Resmi Teken UU Pemblokiran TikTok di Amerika Serikat