Find Us On Social Media :

Jatuhkan Citra Olimpiade 2024, Kelompok Rusia Gunakan AI dan Deepfake

By Liana Threestayanti, Selasa, 4 Juni 2024 | 14:00 WIB

Teknologi AI dan deepfake dimanfaatkan kelompok penjahat siber untuk kampanye yang menjatuhkan citra ajang internasional Olimpiade Paris 2024. (ilustrasi: Olimpiade Paris 2024)

Teknologi artificial intelligence (AI) dan deepfake dimanfaatkan kelompok penjahat siber untuk kampanye yang menjatuhkan citra ajang internasional Olimpiade Paris 2024. 

Video yang beredar di media sosial Telegram sejak tahun lalu itu menampilkan aktor laga tenar Hollywood, Tom Cruise. Dalam video itu, Cruise menceritakan sebuah dokumenter berjudul "Olympics Has Fallen"--plesetan dari Olympus Has Fallen--yang bertujuan mengkritik organisasi di balik Olimpiade. 

Sudah barang tentu, suara Tom Cruise dalam video tersebut merupakan suara tiruan yang dihasilkan oleh teknologi AI. Pembuat video juga membuat klaim palsu bahwa dokumenter tersebut diproduksi oleh Netflix, serta dipromosikan dengan ulasan palsu dari New York Times dan BBC.

Microsoft melaporkan bahwa dalang di balik penyebaran video deepfake ini adalah kelompok Storm-1679 yang terafiliasi dengan Rusia. Tujuan video ini adalah melakukan kampanye pengaruh buruk (malign influence campaign) yang  menyasar Prancis, Presiden Emmanuel Macron, Komite Olimpiade Internasional (IOC), dan Olimpiade Paris. 

Menurut laporan threat analysis center milik Microsoft, video tersebut menunjukkan bahwa pembuatnya menghabiskan banyak waktu dan memiliki keterampilan lebih tinggi dibandingkan kebanyakan kampanye pengaruh yang diamati.

Sejak tahun lalu, kelompok Storm-1679 juga telah membuat video-video yang menebar ketakutan akan terjadi kekerasan selama Olimpiade Paris, yang akan berlangsung dari 26 Juli hingga 11 Agustus mendatang.

Video-video tersebut memuat berita palsu yang mengeklaim bahwa warga Paris membeli asuransi properti karena takut akan serangan teroris dan seperempat dari tiket dikembalikan karena ketakutan adanya teror. Untuk meyakinkan masyarakat, video tersebut meniru tampilan jaringan televisi terkenal dan tepercaya, seperti Euro News dan France24.

Kemudian akun-akun media sosial terkait Storm-1679 mengedarkan gambar-gambar yang diklaim sebagai grafiti di Paris dan menampilkan ancaman kekerasan terhadap atlet Israel. Beberapa gambar tersebut juga merujuk pada serangan di Olimpiade Munich 1972 yang menewaskan 11 anggota tim Olimpiade Israel. 

“Microsoft tidak menemukan konfirmasi independen yang menyatakan bahwa grafiti tersebut benar-benar ada secara fisik, yang menunjukkan bahwa gambar-gambar tersebut kemungkinan dihasilkan secara digital,” kata laporan tersebut.

Kelompok Rusia lainnya, Storm-1099 atau Doppelganger, membuat situs berita palsu berbahasa Prancis yang menyebarkan  klaim soal korupsi di IOC dan potensi kekerasan di Paris. Versi tiruan dari outlet berita Le Parisien dan Le Point menggambarkan Macron sebagai sosok politik yang tidak peduli dengan kesulitan warga Prancis.

Microsoft memperkirakan Rusia akan memperluas malign influence campaign ini ke bahasa-bahasa lain dan mencoba membanjiri media sosial melalui akun otomatis. Sementara penggunaan AI generatif untuk menghasilkan teks, video, gambar, dan audio yang sangat meyakinkan juga diperkirakan akan meningkat.

Bulan lalu, Microsoft juga merilis laporan tentang upaya serupa yang dilakukan oleh Cina dengan tujuan  mengganggu pemilihan di Korea Selatan, India, dan AS.