NVIDIA memperkenalkan asisten Project G-Assist yang mengadopsi teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Asisten AI itu akan membantu gamer dalam berbagai aspek permainan, mulai dari aspek permainan hingga meningkatkan kinerja aplikasi serta sistem gamingnya.
Asisten Project G-Assist bekerja dengan menerima input suara atau teks dari pemain, serta cuplikan dari game yang sedang dimainkan. Kemudian informasi itu diproses oleh model visi AI untuk pemahaman aplikasi yang terhubung ke database seperti halaman wiki.
Setelah itu, teknologi AI akan memberikan respons yang dipersonalisasi berdasarkan situasi dalam game, baik dalam bentuk teks maupun suara. Dalam demo yang diperlihatkan NVIDIA menggunakan game ARK: Survival Ascended, pemain bisa meminta informasi dari asisten AI tentang lokasi senjata terkuat di awal permainan dan cara mendapatkannya dengan mudah melalui chatbox. Selain itu, AI juga bisa memberikan panduan tentang cara menjinakkan monster, membuat item tertentu, dan banyak lagi.
Selain berfungsi sebagai panduan dalam game, Project G-Assist juga dapat membantu pemain mengoptimalkan performa game atau sistem yang menjalankannya secara khusus. NVIDIA memberikan contoh bagaimana Project G-Assist dapat membantu pemain menyetel performa PC dengan GeForce RTX untuk memainkan game Cyberpunk 2077 secara optimal dengan bantuan AI ini.
NVIDIA menegaskan bahwa Project G-Assist tidak akan memainkan game secara otomatis seperti yang ditampilkan dalam video April Mop mereka tahun 2017, namun solusi asisten AI ini diharapkan dapat membantu gamer mendapatkan pengalaman bermain yang terbaik.
AI Bikin Game Sendiri
NVIDIA baru saja memperkenalkan arsitektur GPU AI terbaru Blackwell dalam ajang konferensi GTC 2024. GPU AI terbaru itu menawarkan performa yang meningkat hingga 7 kali lipat dibandingkan pendahulunya NVIDIA H100. Kemampuan Blackwell itu mencerminkan perkembangan teknologi AI yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam sesi tanya jawab dengan media, CEO NVIDIA Jensen Huang memprediksi teknologi AI dapat dapat menghasilkan semua piksel dalam game secara real-time dalam sepuluh tahun lagi. "Perkembangan teknologi umumnya mengikuti pola S-curve dan biasanya tercapai dalam waktu kurang dari sepuluh tahun setelah AI terimplementasi secara praktis dan lebih baik," katanya.
Prediksi Huang lebih ambisius daripada yang disampaikan oleh Bryan Catanzaro, VP Riset Deep Learning Terapan NVIDIA. Catanzaro menyatakan teknologi DLSS 10 memungkinkan pembuatan game sepenuhnya menggunakan AI berbasis neural. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa AI mungkin tidak langsung menciptakan game secara otomatis hanya dari deskripsi singkat.
"DLSS versi 10 di masa depan dapat menjadi sistem rendering yang sepenuhnya berbasis neural, menghasilkan hasil yang lebih mendalam dan indah," ujarnya.
Perkembangan NVIDIA DLSS dari versi 1.0 ke 2.0 memakan waktu satu tahun, sementara versi 3.0 dirilis dua setengah tahun kemudian, menunjukkan laju perkembangan yang pesat dalam bidang AI. Meskipun mungkin tidak secepat yang diprediksi oleh Huang, NVIDIA memberikan gambaran tentang arah perkembangan AI dalam beberapa tahun mendatang.
Selama acara GTC 2024, NVIDIA juga memperkenalkan NPC AI baru bernama Covert Protocol, yang menggunakan NVIDIA Avatar Cloud Engine (ACE) dan teknologi AI Inworld. Teknologi yang sama telah digunakan dalam demo NPC Ubisoft NEO yang ditampilkan dalam GDC 2024.