Find Us On Social Media :

Prospek Cerah, Bos Coursera Dorong Anak Muda Indonesia Pelajari AI

By Adam Rizal, Minggu, 9 Juni 2024 | 11:30 WIB

Jeff Maggioncalda (CEO Coursera)

Platform edukasi online Coursera memiliki sejumlah pelanggan di Indonesia mulai dari sektor bisnis, pemerintah hingga kampus. Saat ini Coursera melayani 35 universitas di Indonesia, dan jumlah tersebut terus bertambah dengan sangat cepat. "Saat ini ada 1,7 juta pelajar di Indonesia yang mengambil kursus di Coursera," kata Jeff Maggioncalda (CEO Coursera) dalam wawancara eksklusif bersama InfoKomputer.

Jeff melihat Indonesia adalah pasar yang luar biasa karena ada begitu banyak anak muda yang memiliki kemampuan untuk belajar secara online dan melakukan pekerjaan secara remote. "Orang Indonesia bisa belajar keterampilan dan mendapatkan pekerjaan di luar negeri tanpa harus meninggalkan Indonesia. Mereka dapat melakukannya dari jarak jauh," ujarnya.

Jeff mengungkapkan banyak perusahaan-perusahaan di AS dan Eropa  tertarik mempekerjakan orang-orang dari India, Indonesia, Vietnam, Amerika Latin, Kolombia karena anak-anak muda mereka sangat terampil dibanding dengan orang-orang yang lebih tua dengan bayaran upah yang lebih murah. "Jadi ini adalah kesepakatan yang sangat bagus bagi perusahaan untuk mempekerjakan anak-anak muda yang terampil secara online, dan mereka mempelajari keterampilan AI," ujarnya.

Menurut survei Amazon Web Services (AWS), perusahaan di Indonesia rela membayar 53 persen mahal untuk pekerja yang memiliki keterampilan AI daripada pekerja yang tidak memiliki keterampilan AI. 

"Ini adalah peluang emas karena banyak orang Indonesia yang masih muda dan mereka fokus pada pendidikan mereka. Ini adalah kesempatan yang luar biasa karena perusahaan memanfaatkan sumber daya manusia yang baru ini. Jadi saya pikir di panggung global, Indonesia akan memainkan peran yang sangat, sangat besar," ucapnya.

Laris Manis

Platform Kursus Online Coursera mengalami peningkat pendaftar baru semenjak membuka kursus artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. CEO Coursera Jeff Maggioncalda mengatakan perusahaannya kebanjiran pendaftar baru semenjak kemunculan chatbot AI ChatGPT yang turut menggaungkan nama AI dalam sekejap 

"Hampir setiap menit, ada pendaftar baru untuk kursus AI. ChatGPT sukses mengubah lanskap edukasi online," katanya seperti dikutip Reuters.

Dengan perubahan dramatis di dunia teknologi AI, banyak perusahaan, termasuk Coursera berlomba-lomba untuk mengintegrasikan teknologi AI ke dalam produk mereka. Coursera pun harus siap berkompetisi  perusahaan besar seperti OpenAI dan Google yang mendominasi pasar AI.

"Pengaruh teknologi AI generatif seperti ChatGPT telah memengaruhi banyak orang dan menjadi faktor utama dalam peningkatan jumlah pelanggan," ujarnya.

Awalnya para investor Coursera skeptis terhadap manfaat AI dan mungkin berpikir bahwa AI dapat menggantikan perusahaan teknologi pendidikan. Namun, Coursera telah merasakan manfaat AI melalui peningkatan popularitas kursus online dengan berbagai model, termasuk asisten AI bernama 'Coach'.

"Asisten 'Coach' dirancang menggunakan dasar pemprograman AI dari OpenAI dan Google Gemini," ujarnya.

Sejauh ini Coursera telah memiliki sekitar 400 kursus digital dan sebanyak 7,4 juta pelanggan pada 2023 lalu. Setiap pelanggan yang kebanyakan merupakan siswa diketahui begitu menyukai kursus online dengan fitur mirip seperti ChatGPT sehingga itu sekaligus bisa menjadi mentor belajar.

Baca Juga: AI Generatif Bakal Gantikan Peran Manusia di Pasar Modal dan Software