Memperkuat kontrol akses serta menerapkan autentikasi multi-faktor. MFA menjadi salah satu Upaya yang bisa dilakukan oleh organisasi. Hal ini berperan menjadi manajemen akses berdasarkan peran, dan segmentasi jaringan untuk membatasi akses ke data.
Berikutnya adalah dengan cara meningkatkan edukasi dan kesadaran keamanan data. Cara ini juga menjadi cara kedua yang mungkin lebih dekat bisa dilakukan oleh organisasi. Memberikan pelatihan kepada karyawan dan pihak ketiga tentang risiko keamanan siber dan praktik terbaik untuk melindungi data.
Solusi ketiga adalah menerapkan solusi keamanan siber yang canggih.
Menggunakan firewall, antivirus, dan sistem deteksi intrusi untuk melindungi data dari serangan siber. Memantau dan mengaudit infrastruktur IT juga mejadi hal yang harus selalu dilakuakn oleh orgaisasi. Melakukan pemantauan dan audit secara berkala untuk mendeteksi dan mengatasi potensi kerentanan keamanan.
Merencankan serta merancang sebuah strategi apabila terjadi serangan. Solusi ini lebih pada merancang strategi respons insiden. Memiliki rencana yang jelas untuk merespons pelanggaran data dan meminimalkan dampaknya. Transformasi digital membawa banyak manfaat, tetapi juga menghadirkan risiko keamanan siber baru. Dengan memahami tantangan dan menerapkan solusi yang tepat, organisasi dapat melindungi data mereka dan menjaga kepercayaan pelanggan.
Baca Juga: Indonesia Paling Minati AI, Microsoft: Saatnya Transformasi Bisnis