Find Us On Social Media :

Kronologi Serangan Ransomware di PDN, Hacker Minta Tebusan Rp131 M

By Rafki Fachrizal, Rabu, 26 Juni 2024 | 14:35 WIB

Ilustrasi Ransomware.

”Diketahui tanggal 20 Juni 2024, pukul 00.55 Windows Defender mengalami crash dan tidak bisa beroperasi,” jelasnya.

Di saat yang bersamaan, gangguan pada sistem PDNS mulai terjadi, berakibat pada lumpuhnya layanan publik.

Pada 22 Juni 2024, Kementerian Kominfo mengungkap serangan di PDNS berasal dari ransomware bernama Brain Cipher Ransomware.

Peretas juga meminta tebusan Rp 131,2 miliar. Pemerintah menolak tebusan itu dan upaya pemulihan sistem PDN terus dilakukan.

Kemudian di tanggal 24 Juni 2024, BSSN mengungkap kronologi peretasan. Serangan diawali dengan melumpuhkan antivirus (Windows Defender) pada 17 Juni 2024, kemudian sistem diretas 3 hari kemudian.

Sehari setelah itu, tepatnya 25 Juni 2024, DPR RI mengatakan bakal memanggil pihak dari Kementerian Kominfo dan BSSN untuk dimintai penjelasan.

26 Juni 2024, pemerintah mengatakan bahwa pemulihan terhadap semua sektor layanan publik yang terdampak serangan siber tersebut masih berlangsung.

"Tim sedang bekerja untuk melakukan recovery dari semua sektor-sektor yang terdampak oleh ransomware ini. Dan tim yang sudah terbentuk itu, melakukan kerja yang sangat intensif 24 jam, untuk melakukan berbagai macam langkah-langkah sesuai dengan prosedur pengamanan server yang sudah terinfeksi oleh ransomware. Dan kita tunggu saja ini prosesnya," ujar Wamenkominfo Nezar Patria.

Ia juga menjelaskan hingga saat ini beberapa layanan publik telah mulai dipulihkan, seperti layanan imigrasi dan layanan publik yang berada di bawah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Baca Juga: Layanan PDN Down, Kominfo Pastikan Sebagian Layanan Imigrasi Pulih

Baca Juga: Menkominfo Sebut Pusat Data Nasional Bisa Mengakselerasi Transformasi Digital