Find Us On Social Media :

Alasan Microsoft Larang Karyawannya di Cina Pakai HP Android

By Adam Rizal, Senin, 15 Juli 2024 | 14:30 WIB

Ilustrasi Microsoft

Microsoft melarang semua karyawannya di China untuk bekerja dengan HP berbasis sistem operasi Android karena kurang aman. Sebagai gantinya, Microsoft mewajibkan semua karyawannya di China menggunakan iPhone untuk mengakses data dan sumber informasi perusahaan.

Microsoft melihat HP Android yang beroperasi di China tidak memiliki akses ke Google Mobile Services (GMS) di China sehingga tidak bisa mengakses layanan penting untuk aplikasi keamanan Microsoft seperti Microsoft Authenticator dan Identity Pass, yang sekarang wajib bagi semua karyawan. Tanpa Google Play di Tiongkok, App Store Apple menjadi satu-satunya tempat yang andal untuk mengunduh aplikasi-aplikasi tersebut.

Untuk memudahkan transisi, Microsoft akan memberikan iPhone 15 baru kepada setiap karyawan yang saat ini menggunakan ponsel Android. Perangkat ini bisa diambil di lokasi yang telah ditentukan di seluruh Tiongkok. Kebijakan ini hanya berlaku untuk telepon kantor, sehingga karyawan masih dapat menggunakan perangkat Android pribadi mereka.

Kebijakan ini diterapkan di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap keamanan siber setelah serangan besar yang diyakini dilakukan oleh Rusia, yang mempengaruhi beberapa lembaga pemerintah AS awal tahun ini. Sebagai tanggapan, Microsoft meluncurkan Secure Future Initiative untuk memperkuat protokol keamanannya.

Perubahan kebijakan ini mungkin menimbulkan kekhawatiran mengingat ketegangan geopolitik antara AS dan Tiongkok. Baru-baru ini, pemerintah Tiongkok juga telah mendesak karyawannya untuk menghindari penggunaan perangkat asing di tempat kerja karena masalah keamanan serupa. Selain itu, AS telah memberlakukan beberapa sanksi ketat terhadap perusahaan Tiongkok yang beroperasi di wilayahnya.

Keputusan Microsoft untuk mewajibkan penggunaan iPhone bagi karyawannya di China menyoroti kompleksitas operasi di pasar dengan akses terbatas terhadap perangkat lunak dan layanan tertentu. Meski perusahaan memprioritaskan keamanan, langkah ini juga memicu persaingan teknologi yang sedang berlangsung antara AS dan China.

Baca Juga: Punya Galaxy AI, Samsung Yakin Penjualan Galaxy Z Fold6 Bakal Meroket