Badan pengawas komunikasi di Rusia, Roskomnadzor, telah melakukan pemblokiran akses masyarakat ke aplikasi pesan instan Signal.
Aplikasi tersebut diblokir di Rusia karena dinilai melanggar undang-undang yang terkait dengan operasi anti-teroris, sebagaimana dikutip dari Reuters.
“Akses ke aplikasi pesan Signal diblokir sehubungan dengan pelanggaran persyaratan undang-undang Rusia yang harus dipatuhi untuk mencegah penggunaan aplikasi pesan untuk tujuan teroris dan ekstremis,” tulis pernyataan badan tersebut.
Sebelum Roskomnadzor mengumumkan bahwa mereka telah mengambil tindakan pemblokiran, ratusan pengguna Signal di Rusia melaporkan gangguan pada aplikasi pesan instan tersebut.
Sebagai informasi, Signal memiliki sekitar satu juta pengguna di Rusia. Banyaknya orang yang menggunakan Signal di negara tersebut karena dinilai lebih aman untuk mengenkripsi pesan dan percakapan.
Situs pemantauan layanan internet menunjukkan lebih dari 1.500 keluhan tentang Signal, sebagian besar dari pengguna di Moskow dan St Petersburg.
Namun, para pengguna melaporkan bahwa aplikasi ini berfungsi normal saat diakses melalui VPN.
"Ini justru menunjukkan pemblokiran di Rusia dan bukan masalah teknis di sisi Signal," kata Mikhail Klimarev, penulis untuk saluran Telegram "For Telecom", kepada Reuters.
Pemblokiran ini juga membuat tidak bisanya mendaftarkan akun baru di Signal tanpa VPN, tiga orang dari Moskow dan wilayah Krasnodar mengatakan kepada Reuters.
Ketika memasukkan nomor ponsel, layanan ini menampilkan pesan "Kesalahan Server".
Klimarev mengatakan bahwa ini adalah upaya pertama untuk memblokir Signal di Rusia.
Sebelumnya, Otoritas Rusia mulai memblokir akses ke Telegram, aplikasi perpesanan yang banyak digunakan di Rusia, pada tahun 2018.
Tindakan ini mengganggu banyak layanan pihak ketiga, tetapi hanya berdampak kecil pada ketersediaan Telegram di Rusia.
Baca Juga: Gampang! Ini Lima Cara Download Aplikasi di Laptop Buat Para Pemula