Apple akan menjadikan fitur Apple Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan sebagai salah satu fokus utama dalam penjualan iPhone 16 Series. Analis Bloomberg Mark Gurman mengungkap Apple sudah mulai melatih staf ritelnya mengenai fitur-fitur AI dan merencanakan pertemuan wajib bagi semua karyawan toko Apple setelah peluncuran iPhone 16, yang diperkirakan berlangsung pada 10 September.
Apple Intelligence adalah serangkaian fitur AI terbaru yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Fitur-fitur tersebut mencakup alat bantu penulisan, ringkasan notifikasi, dan antarmuka baru untuk Siri. Namun, beberapa fitur canggih seperti Image Playground, Genmoji, dan integrasi ChatGPT ke dalam Siri baru akan tersedia pada pembaruan iOS 18.2 atau lebih.
Meskipun fitur-fitur itu belum akan tersedia saat peluncuran awal iPhone 16, Apple tetap percaya bahwa Apple Intelligence akan menjadi salah satu daya tarik utama bagi konsumen. Beberapa analis bahkan memperkirakan bahwa fitur AI ini dapat mendorong penjualan iPhone 16 hingga 10 juta unit seperti dikutip 9To5Mac.
Selain Apple Intelligence, iPhone 16 juga diharapkan hadir dengan peningkatan signifikan dalam perangkat keras, termasuk chip baru dengan Neural Engine yang lebih kuat untuk pemrosesan AI. Model iPhone 16 Pro kemungkinan akan memiliki susunan kamera vertikal yang baru dan pilihan warna baru, yaitu Bronze Titanium.
Apple telah mengatur pertemuan wajib bagi semua karyawan ritelnya pada 12 September, yang berbeda dari jadwal biasanya, untuk memastikan bahwa mereka siap menjelaskan dan mempromosikan fitur-fitur baru ini kepada pelanggan.
Dengan semakin dekatnya peluncuran iPhone 16, Apple berharap bahwa penekanan pada AI itu akan membantu mereka mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di pasar smartphone global. Fitur-fitur baru ini diharapkan dapat memberikan pengalaman pengguna yang lebih personal dan efisien, menjadikan iPhone 16 sebagai pilihan utama bagi konsumen yang mencari teknologi terbaru dan terbaik.
Biaya Berlangganan
Apple sedang mempertimbangkan untuk mengenakan biaya hingga USD20 atau sekitar Rp315 ribu per bulan untuk fitur-fitur canggih dari sistem artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatannya Apple Intelligence. Laporan Hardwarezone menjelaskan pengambilan biaya itu merupakan bagian dari strategi dari Apple untuk meningkatkan pendapatan melalui layanan berlangganan.
Neil Shah (Mitra Counterpoint Research) menyatakan Apple telah mengeluarkan biaya sangat besar dalam pengembangan AI dan Apple kemungkinan akan membebankan sebagian biaya ini kepada pengguna. Shah memperkirakan bahwa biaya berlangganan untuk fitur-fitur premium Apple Intelligence bisa berkisar antara USD10 hingga USD20 per bulan, dan mungkin akan dimasukkan dalam paket berlangganan Apple One.
Saat ini, Apple One menawarkan berbagai layanan Apple, seperti Apple Music dan Apple TV+, dengan biaya USD19,95 per bulan. Apple Intelligence, yang pertama kali diumumkan pada Juni, direncanakan akan diluncurkan secara bertahap pada beberapa perangkat Apple akhir tahun ini.
Fitur-fitur yang diharapkan mencakup asisten suara Siri yang lebih canggih, kemampuan untuk menghasilkan email dan gambar secara otomatis, serta berbagai aplikasi AI lainnya. Meskipun beberapa fitur dasar mungkin akan tersedia secara gratis, fitur-fitur yang lebih canggih kemungkinan memerlukan biaya berlangganan.
Langkah itu sejalan dengan tren industri teknologi, di mana perusahaan seperti OpenAI dan Microsoft juga mengenakan biaya untuk fitur AI premium mereka. OpenAI, misalnya, memiliki model berlangganan untuk fitur canggih ChatGPT, sementara Microsoft mengenakan biaya untuk alat AI mereka, Copilot.
Ben Wood (Kepala Penelitian di CCS Insight) menyatakan Apple adalah salah satu dari sedikit perusahaan perangkat keras yang berhasil memonetisasi layanan tambahan mereka, sehingga pengguna Apple sudah terbiasa membayar untuk layanan premium.
"Tidak mengherankan jika Apple memilih mengenakan biaya untuk fitur-fitur canggih dalam penawaran Apple Intelligence," ujarnya.
Apple terus mencari cara untuk memperluas portofolio layanannya, dengan potensi pendapatan signifikan dari langganan berbayar. Namun, perusahaan harus menemukan keseimbangan antara menyediakan fitur AI yang disertakan untuk mendorong penjualan perangkat keras dan fitur tambahan yang bisa menghasilkan pendapatan berlangganan.
Baca Juga: IBM Berikan Pelatihan AI Gratis ke Generasi Muda Indonesia