Penulis: Kari Briski (Vice President, AI Software, NVIDIA)
Negara-negara di seluruh dunia sedang mengupayakan sovereign AI untuk menghasilkan AI (artificial intelligence — kecerdasan buatan) dengan menggunakan infrastruktur komputasi, data, tenaga kerja, dan jaringan bisnis mereka sendiri untuk memastikan sistem AI yang selaras dengan aneka nilai, hukum, dan kepentingan lokal.
Dalam rangka mendukung upaya ini, NVIDIA telah mengumumkan ketersediaan empat microservice NVIDIA NIM baru di Jepang dan Taiwan, yang memungkinkan para pengembang untuk lebih mudah membangun dan men-deploy berbagai aplikasi AI generatif (generative AI) berkinerja tinggi.
Para microservice yang dimaksud mendukung model-model komunitas populer yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan regional. Mereka meningkatkan interaksi pengguna melalui pemahaman yang akurat dan respons yang lebih baik berdasarkan bahasa dan warisan budaya lokal.
Di kawasan Asia-Pasifik saja, menurut ABI Research, pendapatan peranti lunak AI generatif diperkirakan akan mencapai US$48 miliar pada tahun 2030. Besaran ini naik signifikan dari US$5 miliar yang diperkirakan akan dicapai pada tahun 2024. Llama-3-Swallow-70B, yang dilatih dengan data Jepang; dan Llama-3-Taiwan-70B, yang dilatih dengan data Mandarin; adalah model bahasa regional yang memberikan pemahaman lebih dalam akan berbagai hukum, peraturan, dan adat istiadat setempat.
Rangkaian model RakutenAI 7B, yang dibangun di atas Mistral-7B; dilatih dengan data Inggris dan Jepang serta tersedia sebagai dua microservice NIM yang berbeda untuk Chat dan Instruct. Model-model ini telah mencapai nilai tertinggi di antara aneka open Japanese LLM (large language model). Mereka mendapatkan nilai rata-rata tertinggi dalam benchmark LM Evaluation Harness yang dilakukan dari Januari hingga Maret 2024.
Melatih suatu LLM pada bahasa daerah meningkatkan efektivitas keluarannya dengan memastikan komunikasi yang lebih akurat dan bernuansa. Pasalnya, model yang dimaksud jadi lebih memahami dan mencerminkan seluk-beluk budaya dan bahasa daerah tersebut.
Model-model yang dilatih dengan bahasa daerah yang disebutkan di atas menawarkan kinerja terdepan untuk pemahaman bahasa Jepang dan Mandarin, tugas-tugas hukum regional, menjawab pertanyaan, serta penerjemahan dan peringkasan bahasa dibandingkan dengan LLM dasar seperti Llama 3.
Negara-negara di seluruh dunia — mulai dari Singapura, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, dan Swedia hingga Prancis, Italia, dan India — berinvestasi dalam infrastruktur sovereign AI.
Keempat microservice NIM baru NVIDIA itu (akan) memungkinkan para bisnis, lembaga pemerintah, dan universitas di aneka negara untuk menge-host native LLM di lingkungan mereka sendiri, sehingga memungkinkan para pengembang untuk membangun berbagai kopilot, chatbot, dan asisten AI yang canggih.
Mengembangkan Berbagai Aplikasi dengan Aneka Microservice Sovereign AI NIM
Para pengembang dapat dengan mudah men-deploy model-model sovereign AI, yang dikemas sebagai sejumlah microservice NIM, ke dalam produksi sembari mencapai kinerja yang lebih baik pula.
Berbagai microservice bersangkutan, tersedia dengan NVIDIA AI Enterprise, dioptimalkan untuk inferensi dengan open-source library NVIDIA TensorRT-LLM.