Find Us On Social Media :

OpenAI & 1X Luncurkan Robot Neo Beta, Inilah Enam Fitur Unggulannya

By Liana Threestayanti, Selasa, 3 September 2024 | 14:00 WIB

OpenAI dan 1X Technologies (1X) merilis hasil kolaborasi perdananya, yaitu robot humanoid Neo Beta, yang memperlihatkan kemampuan bergerak dan kelincahan mirip manusia.

OpenAI dan 1X Technologies (1X) merilis hasil kolaborasi perdananya, yaitu robot humanoid Neo Beta, yang memperlihatkan kemampuan bergerak dan kelincahan mirip manusia.

Sebagai informasi, robot humanoid adalah jenis robot yang bentuk fisik dan gerakannya menyerupai manusia. Tujuan dari desain humanoid ini adalah untuk memungkinkan robot berinteraksi dengan lingkungan dan peralatan yang sudah dirancang untuk manusia.

Kelincahannya dalam melakukan gerakan-gerakan seperti manusia digadang-gadang berpotensi menjadikan Neo sebagai asisten sehari-hari, terutama bagi para lansia. 

Memiliki tinggi kurang lebih 1,65 meter dan bobot 29,94 kg, Neo Beta dirancang untuk dapat bergerak di sekitar rumah pada umumnya dan dapat berjalan, berlari, serta menaiki tangga.

Robot ini berjalan dengan kecepatan sekitar 4,02 km per jam, berlari dengan kecepatan sekitar 12.07 km per jam, dan dapat membawa beban hingga 19,96 kg. Neo Beta dapat bertahan selama 2-4 jam sebelum perlu diisi ulang dayanya, tapi tergantung aktivitasnya.

Apa saja fitur yang disematkan 1X pada Neo Beta?

Bioinspired actuator

Salah satu fitur kunci yang membedakan Neo Beta dari robot humanoid lainnya adalah integrasi bioinspired actuator. Actuator ini memungkinkan robot bergerak lincah sehingga gerakannya sangat mirip dengan manusia. Kemampuan ini memungkinkan robot melakukan tugas-tugas yang halus dan presisi. Misalnya, tugas-tugas yang pada manusia dilakukan dengan motorik halus, seperti mengambil dan memegang benda yang berukuran kecil, rapuh, serta melakukan perawatan.

Sistem advanced vision

Neo Beta juga dibekali sistem penglihatan yang mumpuni sehingga robot dapat mengamati dan berinteraksi dengan sekitarnya secara real time. Robot ini dilengkapi beberapa kamera untuk melacak objek, menjelajah ruang, dan merespons perubahan di sekitarnya. Kemampuan ini penting untuk melakukan tugas-tugas yang membutuhkan kesadaran situasi yang tinggi, seperti bergerak di ruangan yang berantakan, mengidentifikasi benda-benda yang perlu dipindahkan atau diatur, dan merespons kebutuhan orang-orang yang dibantu. 

Eksterior & interaksi yang lembut

“Keselamatan adalah prioritas kami,” tegas Bernt Børnich, CEO 1X melalui siaran pers. Menurutnya, keselamatan merupakan prinsip yang mendasari dan memungkinkan 1X dengan percaya diri memperkenalkan Neo Beta ke konsumen.

Untuk keselamatan dan keamanan, robot ini dirancang dengan eksterior yang lembut sehingga memastikan interaksi yang aman dan lembut dengan manusia, terutama dalam konteks interaksi dengan lansia. Desain eksterior yang lembut ini juga membuat robot terlihat lebih ramah dan tidak menakutkan, sehingga orang merasa lebih nyaman dan terbuka untuk berinteraksi dengan robot tersebut. 

Dan yang terpenting, Neo Beta juga dilengkapi opsi manual override jika benar-benar dibutuhkan intervensi operator (manusia). 

Adaptive learning

Neo Beta tentu dibekali algoritma machine learning yang memungkinannya beradaptasi dan meningkatkan kinerja seiring berjalannya waktu. Robot belajar menjelajah berbagai lingkungan yang berbeda, seperti dapur atau kamar tidur, dan menyesuaikan gerakannya berdasarkan layout dan tugas spesifik yang harus ia kerjakan. 

Menurut 1X, kemampuan adaptasi ini menjadikan Neo Beta sebagai alat serbaguna untuk menangani berbagai tugas dalam berbagai situasi sehingga ia dapat digunakan dalam berbagai setting. 

Kekuatan dan presisi

Selain kemampuan melakukan gerakan yang halus dan adaptive learning, Neo Beta juga dapat mengangkat dan memanipulasi objek berat. Kemampuan ini akan sangat berguna khususnya dalam melakukan tugas perawatan lansia. Dengan kemampuan ini, robot dapat membantu mengurangi beban fisik yang harus dihadapi para lansia, misalnya saat membungkuk atau mengangkat benda.

Neo Beta memiliki force control system menggunakan tendon untuk presisi dan kekuatan yang lebih baik. Dengan begitu, Neo Beta dapat melakukan tugas-tugas yang perlu dilakukan dengan ketelitian, keterampilan dan kehati-hatian tinggi, tapi juga memiliki kekuatan yang diperlukan untuk aktivitas untuk aktivitas yang memerlukan usaha fisik ekstra.

Daya tahan dan kekuatan konstruksi

Neo Beta dirancang untuk memiliki ketahanan dalam menghadapi penggunaan sehari-hari. Menurut 1X, robot ini dibangun dengan konstruksi yang kokoh dan komponen berkualitas. Hal tersebut berkontribusi pada konsistensi kinerja robot dari waktu ke waktu, yang menjadikan Neo Beta  asisten yang andal untuk tugas dan penggunaan jangka panjang.

Peluncuran Neo Beta oleh 1X Technologies dan OpenAI dinilai sebagai langkah penting dalam bidang robotika humanoid. Dari hari ke hari, sistem AI semakin mumpuni dan berpotensi besar untuk diimplementasikan pada robot humanoid, seperti Neo Beta. 

Bisa digunakan di berbagai tempat, mulai dari rumah hingga fasilitas kesehatan, robot-robot humanoid dengan AI di dalamnya dapat dimanfaatkan untuk membantu, bahkan meningkatkan kualitas hidup banyak orang.

Baca juga: Tingkatkan Keamanan, OpenAI dan Anthropic Kompak Berbagi Model AI