Cina memperingatkan akan melakukan pembalasan ekonomi terhadap Jepang jika masih terus membatasi penjualan dan servis peralatan pembuatan chip kepada perusahaan-perusahaan Cina.
Kabar itu diketahui berdasarkan laporan Bloomberg News pada Senin (2/9/2024), mengutip orang-orang yang mengetahui hal tersebut.
Toyota Motor mengatakan kepada para pejabat Jepang bahwa Beijing dapat bereaksi terhadap pembatasan tersebut dengan memotong akses perusahaan Jepang ke mineral yang diperlukan untuk produksi otomotif.
Beberapa pejabat Cina juga telah berulang kali membahas soal ini dengan pejabat Jepang dalam beberapa pertemuan baru-baru ini, laporan tersebut menambahkan.
Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan bahwa negara mereka selalu menentang dengan tegas “gangguan buatan” terhadap produksi global dan stabilitas rantai pasokan, politisasi kerja sama ekonomi dan perdagangan yang normal, serta blokade ilmiah dan teknologi terhadap Tiongkok.
“Cina selalu berkomitmen untuk menjaga keamanan dan stabilitas produksi dan rantai pasokan global, dan selalu menerapkan langkah-langkah pengendalian ekspor yang adil, masuk akal dan tidak diskriminatif,” kata juru bicara Mao Ning, ketika dimintai komentar saat konferensi pers, dikutip dari Reuters.
Juru bicara Toyota juga mengatakan bahwa mereka terus mempertimbangkan strategi pengadaan terbaik, tidak terbatas pada sumber daya mineral, untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya.
Sebagai informasi, Jepang mulai membatasi ekspor 23 jenis peralatan manufaktur semikonduktor, menyelaraskan kontrol perdagangan teknologinya dengan dorongan Amerika Serikat untuk mengekang kemampuan Cina dalam membuat chip canggih.
Baca Juga: Saingi AS, China Kembangkan Senjata Mematikan Berbasis Teknologi AI