Menurut laporan tersebut, 61% institusi keuangan di Indonesia percaya bahwa mereka memiliki infrastruktur teknologi yang diperlukan untuk mengintegrasikan GenAI.
Hampir setengah dari para pemimpin di industri tersebut sudah memanfaatkan GenAI untuk meningkatkan layanan pelanggan.
Dalam hal AI, penerapan GenAI oleh SkorLife telah membawa perubahan besar, terutama dalam mengurangi biaya operasional.
Karena layanan pelanggan menyumbang 40% dari total biaya operasionalnya, pengenalan bantuan GenAI telah menjadi terobosan.
Antarmuka percakapan yang didorong oleh AI memberikan saran keuangan yang dipersonalisasi berdasarkan riwayat transaksi dan pola pengeluaran, mengoptimalkan sumber daya perusahaan untuk inovasi lebih lanjut.
Ongki juga menjelaskan dampak lebih luas dari layanan SkorLife, “Ini bukan hanya tentang memahami skor kredit seseorang, tetapi juga memberikan pengetahuan kepada individu untuk membuat keputusan keuangan yang tepat, sehingga mendukung masyarakat yang lebih sadar finansial.”
Ke depan, SkorLife berkomitmen untuk memperluas dampaknya dengan mengadopsi inisiatif open banking di Indonesia.
Sistem ini akan memfasilitasi pertukaran data yang mulus antara bank, lembaga keuangan, dan pihak ketiga, menciptakan ekosistem keuangan yang lebih terintegrasi dan mudah digunakan.
Integrasi ini juga akan memungkinkan perusahaan non-keuangan, seperti platform e-commerce besar seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dan lainnya, untuk memanfaatkan data tersebut.
Baca Juga: Dapat Suntikan Dana US$12 Juta, TransTRACK Mau Pakai untuk Ekspansi