Find Us On Social Media :

iCIO Ungkap Cara Membangun Resiliensi Bisnis di Tengah Ketidakpastian

By Liana Threestayanti, Rabu, 18 September 2024 | 20:39 WIB

iCIO Community baru-baru ini menyelenggarakan acara Focus Group Discussion (FGD) bersama dengan para pemimpin TI Indonesia.

iCIO Community baru-baru ini menyelenggarakan acara Focus Group Discussion (FGD) bersama dengan para pemimpin TI Indonesia.

Diskusi ini bertujuan menghadirkan wawasan mendalam dan solusi praktis dalam menghadapi ketidakpastian bisnis di era yang dinamis.

FGD ini merupakan bagian dari rangkaian iCIO Executive Leadership Forum dan iCIO Awards 2024, yang puncaknya akan diselenggarakan pada 6 November 2024. 

Mengusung tema utama "Adapting to Uncertainty: Empowering Business Resilience in a Dynamic Era", rangkaian acara ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam dan solusi praktis bagi para pemimpin TI dalam menghadapi ketidakpastian bisnis di era yang dinamis.

Pada sesi pertama FGD, para pemimpin TI membahas pentingnya menyelaraskan strategi teknologi informasi (TI) dengan dinamika bisnis yang terus berubah.

Perusahaan Utamakan Pengembangan SDM Internal

Sesi bertajuk "The Necessity of Optimized IT Strategies" ini menyoroti bagaimana perusahaan harus memprioritaskan proyek TI untuk menjaga keseimbangan antara inovasi, keamanan, dan efisiensi biaya, khususnya di tengah kondisi ekonomi yang melambat dan keterbatasan anggaran TI.

Salah satu temuan menarik dalam diskusi ini adalah hasil survei McKinsey yang mengungkap bahwa lebih dari 90% CIO di seluruh dunia sedang bertransformasi dengan memanfaatkan teknologi cloud, artificial intelligence (AI), dan Internet of Things (IoT). Teknologi-teknologi ini dianggap sebagai pilar utama dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi bisnis di era digital.

Namun, kendati perusahaan banyak berinvestasi dalam transformasi teknologi, McKinsey mencatat bahwa 70% dari transformasi TI tidak mencapai hasil yang diharapkan. Penyebabnya meliputi keterbatasan pendanaan, bandwidth manajemen yang terbatas, implementasi yang tidak menyeluruh, serta kurangnya dampak signifikan akibat keterlambatan dalam eksekusi. Hal ini menunjukkan bahwa transformasi digital yang sukses memerlukan strategi yang matang dan arah bisnis yang jelas.

Menariknya lagi, survei McKinsey juga menunjukkan bahwa 58% perusahaan top performer lebih memilih mengembangkan bakat internal dibandingkan outsourcing untuk memenuhi kebutuhan teknologi mereka. 

Vivek Jha, Associate Partner di McKinsey & Company, menekankan bahwa investasi terbesar perusahaan bukan hanya pada teknologi, tetapi juga pada pengembangan kapabilitas internal. "Dengan fokus pada pengembangan bakat di dalam organisasi, perusahaan dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang lebih berkelanjutan," jelasnya.

Berdasarkan diskusi para peserta FGD, untuk memastikan keberhasilan transformasi TI, CIO perlu menghubungkan strategi teknologi dengan tujuan bisnis yang jelas serta mempertimbangkan keterkaitan antara teknologi dan operasional perusahaan.