"ChatGPT dapat disalahgunakan memproduksi berita-berita hoaks yang mengincar pandangan politik target audiensnya. Sangat mudah bagi seseorang dengan sedikit pengetahuan pemrograman untuk membuat identitas palsu dan mulai membuat berita palsu," kata Wooldridge seperti dikutip The Guardian.
Dampaknya, masyarakat akan khawatiran dan bingung mengetahui mana berita yang benar dan berita hoaks di internet. Misalnya, tersebar video pernyataan Presiden AS Joe Biden yang menyerang kelompok transgender pada Januari 2023. Faktanya, video itu adalah hasil kloning suara Joe Biden ketika ia berbicara mengenai pengiriman tank ke Ukraina.
Belum lagi foto mantan Presiden AS, Donald Trump yang sedang ditangkap petugas keamanan dan foto mugshot wajahnya yang ternyata hasil rekayasa AI. Alexander Leslie (Analis Perusahaan Keamanan Siber AS Recorded Future) mengatakan perkembangan teknologi AI akan terus berjalan dan banyak yang mengaksesnya menjelang pemilihan presiden AS.
Baca Juga: Microsoft Hadirkan Terobosan AI untuk Mengubah Layanan Kesehatan