Find Us On Social Media :

Intel Tersingkir, Kini NVIDIA dan AMD Rajai Pasar Chip Data Center

By Adam Rizal, Kamis, 7 November 2024 | 09:00 WIB

Justin Hotard, executive vice president and general manager of the Data Center and AI Group at Intel, and Forrest Norrod, executive vice president and general manager of the Data Center Solutions Business Group at AMD, discuss the x86 Ecosystem Advisory Group on stage at the OCP Global Summit in San

Akhirnya, AMD mengambil alih pasar prosesor data center dari Intel. Meskipun begitu, keduanya masih ketinggalan jauh dari NVIDIA yang mendominasi penjualan hardware untuk data center berkat GPU AI mereka. Dulunya, Intel dengan prosesor Xeon-nya merajai pasar server data center. Sementara itu, AMD baru mendapatkan pangsa pasar server yang kecil sekitar tujuh atau delapan tahun lalu.

Kini, server-server mahal justru banyak yang beralih ke prosesor EPYC milik AMD sehingga mengubah peta persaingan dengan drastis. Pada kuartal ketiga 2024, divisi data center AMD mencatatkan pendapatan sebesar USD3,549 miliar, mengalahkan Intel yang hanya mendapatkan USD3,3 miliar. Ini sangat berbeda dengan dua tahun lalu ketika divisi datacenter dan AI Intel masih meraup USD5-6 miliar per kuartal. 

Keunggulan AMD ini berkat prosesor EPYC mereka yang menawarkan performa tinggi dengan harga lebih terjangkau dibandingkan Xeon. Contohnya, prosesor Intel Xeon 6980P “Granite Rapids” dengan 128 core dijual seharga USD17.800. Sementara itu, prosesor AMD EPYC 6979P dengan 96 core dijual seharga USD11.805. 

Jika permintaan prosesor Xeon Intel tetap tinggi dan produksi Granite Rapids meningkat, Intel masih mungkin mengungguli AMD dalam hal pendapatan. Namun, dalam hal dominasi keseluruhan di data center, NVIDIA jauh di atas keduanya. Pada kuartal kedua tahun fiskal 2025, penjualan GPU dan chip jaringan NVIDIA mencapai USD22,6 miliar, melampaui total penjualan CPU data center Intel dan AMD. Bahkan, NVIDIA mencatat penjualan GPU AI dan HPC hampir USD42 miliar pada paruh pertama tahun ini.

Intinya, meskipun AMD kini mengungguli Intel di pasar prosesor data center, NVIDIA tetap menjadi pemimpin utama dengan GPU-nya yang mendukung kebutuhan AI.

Konsorsium Besar

Intel Corp hari ini mengumumkan pembentukan x86 ecosystem advisory group yang mempertemukan para pemimpin teknologi untuk menciptakan masa depan baru arsitektur komputasi yang paling banyak digunakan di dunia itu. x86 secara unik memenuhi kebutuhan pelanggan dengan memberikan kinerja yang unggul dan interoperabilitas yang mulus di seluruh platform hardware dan software. 

Grup ini akan fokus mengidentifikasi cara-cara baru untuk memperluas ekosistem x86 dengan mengaktifkan kompatibilitas di seluruh platform, menyederhanakan pengembangan software, dan menyediakan platform bagi pengembang untuk mengidentifikasi kebutuhan dan fitur arsitektur guna menciptakan solusi inovatif dan skalabel di masa depan. Selama lebih dari empat dekade, x86 telah menjadi landasan komputasi modern, menjadikannya sebagai arsitektur pilihan di pusat data dan PC di seluruh dunia. 

“Kita berada di titik puncak salah satu perubahan paling signifikan dalam arsitektur dan ekosistem x86 dalam beberapa dekade – dengan tingkat penyesuaian, kompatibilitas, dan skalabilitas baru yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini dan masa depan,” kata Pat Gelsinger, CEO Intel. 

“Kami dengan bangga berdiri bersama AMD dan para pendiri advisory group ini, seiring upaya kami dalam merintis masa depan komputasi, dan kami sangat menghargai dukungan dari begitu banyak pemimpin industri," ujarnya.

Lisa Su (Chair & CEO, AMD) mengatakan pembentukan x86 Ecosystem Advisory Group memastikan bahwa arsitektur x86 akan terus berkembang sebagai platform komputasi pilihan bagi pengembang dan pelanggan.

“Kami sangat bersemangat untuk menyatukan industri ini guna memberikan arahan mengenai peningkatan arsitektur ini di masa depan dan memperluas kesuksesan luar biasa x86 selama beberapa dekade mendatang," ujarnya.

Advisory group ini bertujuan untuk menyatukan para pemimpin industri untuk membentuk masa depan baru bagi x86 dan mendorong inovasi pengembang melalui serangkaian instruksi dan antarmuka arsitektur yang lebih terpadu. Inisiatif ini akan meningkatkan kompatibilitas, prediktabilitas, dan konsistensi di seluruh penawaran produk x86. 

Untuk mencapai hal ini, grup ini akan meminta masukan teknis dari komunitas hardware dan software x86 mengenai fungsi dan fitur-fitur yang penting. Kolaborasi akan menghasilkan implementasi yang konsisten dan kompatibel dari fitur-fitur utama arsitektur x86 dan model pemrograman, yang meluas ke semua sektor termasuk pusat data, cloud, client, edge, dan perangkat yang embedded lainnya – yang pada akhirnya memberikan manfaat yang nyata bagi pelanggan. 

Hasil yang diharapkan meliputi:

Memperbesar pilihan dan kompatibilitas pelanggan di seluruh hardware dan software, sekaligus mempercepat kemampuan mereka untuk memanfaatkan fitur-fitur baru dan mutakhir.

Menyederhanakan pedoman arsitektur untuk meningkatkan konsistensi software dan standarisasi antarmuka di seluruh penawaran produk x86 dari Intel dan AMD.

Memungkinkan pengintegrasian kemampuan baru yang lebih besar dan efisien ke dalam sistem operasi, kerangka kerja, dan aplikasi. 

Sebagai pesaing yang kuat, Intel dan AMD pada saat yang sama berbagi sejarah kolaborasi industri yang berfokus pada kemajuan di tingkat platform, pengenalan berbagai standarisasi, dan mitigasi kerentanan keamanan dalam ekosistem x86. 

Upaya bersama mereka telah membentuk teknologi-teknologi yang penting, termasuk PCI, PCIe, Advanced Configuration, dan Power Interface (ACPI). Kedua perusahaan juga memainkan peranan penting dalam mengembangkan USB, standar konektivitas yang penting untuk semua komputer, apa pun prosesornya. Advisory group ini akan membawa kolaborasi industri ini ke level berikutnya demi kepentingan seluruh ekosistem komputasi dan sebagai katalis bagi inovasi produk.

Baca Juga: Chatbot AI ChatGPT dan Netflix Juarai Platform Berlangganan Online