Find Us On Social Media :

Cloudera Berikan Panduan untuk Sukses Terapkan AI Enterprise

By Liana Threestayanti, Sabtu, 9 November 2024 | 19:00 WIB

Kesuksesan adopsi teknologi di lingkungan perusahaan, termasuk Gen AI, berpangkal pada kejelasan dan pemahaman. Tentang apa? Cloudera memaparkannya dalam tulisan berikut. (Ilustrasi artificial intelligence (AI))

Penulis: Sherlie Karnidta, Country Manager Cloudera Indonesia

[Redaksi]Kesuksesan adopsi teknologi di lingkungan perusahaan, termasuk Gen AI, berpangkal pada kejelasan dan pemahaman. Tentang apa? Cloudera memaparkannya dalam tulisan berikut.

Dalam lingkungan yang kompetitif saat ini, kesuksesan bisnis tergantung pada penerapan strategi yang cermat. Setiap keputusan, mulai dari pengembangan produk hingga ekspansi pasar, membutuhkan peta jalan yang terdefinisi dengan jelas untuk mencapai kesuksesan.

Pasalnya, konsep yang paling cerdas sekali pun bisa saja gagal dan sia-sia tanpa tujuan yang jelas dan target yang dipahami di setiap level di seluruh bisnis. Prinsip ini bahkan jadi lebih penting lagi saat perusahaan berusaha mengatasi kompleksitas dari teknologi yang berkembang pesat seperti AI generatif atau Generative AI (Gen AI). 

Menurut survei terkait AI yang dilakukan oleh McKinsey tahun 2024, jumlah perusahaan yang menggunakan Gen AI sudah mencapai hampir dua kali lipat sejak survei sebelumnya tahun 2023. Namun, 2023 Generative AI Survey Report yang dilakukan oleh KPMG menemukan bahwa dua dari tantangan utama yang dihadapi perusahaan saat ini adalah kurangnya kejelasan mengenai cara yang spesifik untuk menerapkan Gen AI, serta kurangnya pemahaman kepemimpinan dan strategi mengenai adopsi Gen AI.

Meskipun sudah jelas bahwa perusahaan saat ini menyadari bagaimana Gen AI merepresentasikan peluang menarik untuk mendorong inovasi dan produktivitas dalam skala besar, bertindak dengan intensi atau tujuan adalah kunci untuk membuka nilai sesungguhnya AI untuk bisnis mereka.

Menyelaraskan Target Bisnis dan Strategi AI 

Walaupun potensi tool Gen AI sudah tidak dipertanyakan lagi, menerapkan teknologi ini saja tidak serta merta menjamin kesuksesan. Penerapannya bisa menghadapi banyak tantangan jika perusahaan tidak memiliki target, ekspektasi, dan tujuan yang jelas.

Kurangnya keselarasan antara keseluruhan strategi AI dan target utama perusahaan berpotensi menyebabkan terbuangnya sumber daya dan hilangnya peluang. Menurut laporan Accenture, tiga perempat perusahaan tidak memiliki strategi yang komprehensif yang akan memberikan outcome karyawan dan pengalaman yang positif.

Dengan demikian, pemimpin bisnis harus mengambil langkah-langkah yang lebih berani dan nyata untuk mempercepat pengadopsian enterprise AI agar bisa tetap berada di depan. Solusinya adalah memiliki sikap intensional (memiliki tujuan) akan memastikan jalan untuk mencapai hasil yang positif dari investasi mereka.

Langkah pertama adalah membuat strategi data yang jelas dengan memperlakukan data sebagai aset yang strategis. Dengan menyelaraskan penggunaannya dengan prioritas bisnis, perusahaan akan bisa memanfaatkan kekuatan Gen AI untuk menyederhanakan alur kerja dan menghasilkan insight yang penting bagi bisnis. Selanjutnya, menanamkan budaya belajar yang kuncinya adalah dimulai dari atas. Pemimpin harus secara jelas mengomunikasikan strategi AI dan target perusahaan guna membuka jalan bagi kepercayaan karyawan untuk bekerja bersama dengan teknologi yang berkembang ini. Terakhir, melengkapi karyawan dengan sumber daya, keahlian, dan pengetahuan yang penting melalui program pelatihan akan memastikan bahwa mereka memiliki kemampuan dan keahlian untuk mengimbangi penerapan AI yang terus berubah.

Dukung Strategi AI dengan Infrastruktur Modern