Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan Apple, raksasa elektronik asal Amerika Serikat, belum memenuhi komitmen investasi sebesar Rp 1,7 triliun yang disepakati hingga 2023. Akibatnya, produk iPhone 16 Apple masih dilarang diperdagangkan di Indonesia.
Agus menjelaskan pemerintah telah melakukan audit untuk mengetahui kekurangan investasi yang harus dipenuhi oleh Apple. Hasil audit menunjukkan bahwa kekurangan investasi yang harus dipenuhi adalah kurang dari Rp 300 miliar.
"Memang berdasarkan survei ada kekurangan investasi yang harus dipenuhi, lebih kecil dari Rp 300 miliar. Untuk perusahaan sebesar itu, itu kacangan," kata Agus dalam rapat bersama Komisi VII DPR.
Agus juga mengungkapkan bahwa penjualan produk Apple untuk handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT) di Indonesia pada 2023 mencapai lebih dari Rp 30 triliun. Oleh karena itu, pemerintah akan mencari solusi untuk kondisi ini. "Tahun 2023 saja, penjualan Apple di Indonesia, hanya produk HKT, lebih dari Rp 30 triliun. Jadi ini akan kita appeal, kemungkinan bahwa kita akan tetapkan nilai TKDN (tingkat komponen dalam negeri) lebih tinggi," tegas Agus.
Langkah ini dilakukan untuk menjaga keadilan dengan perusahaan lain yang sudah memenuhi komitmen TKDN di Indonesia, terutama yang telah mendirikan pabrik dan membuka banyak lapangan pekerjaan.
Agus menjelaskan bahwa pemerintah berencana menegosiasikan tiga komitmen investasi dengan Apple hingga 2026. Pertama, pemerintah ingin agar Apple membangun fasilitas penelitian dan pengembangan (R&D) di Indonesia, yang berbeda dengan Apple Academy yang sudah ada. Kedua, Apple harus melihat dan menjadikan Indonesia sebagai bagian dari rantai nilai global mereka. Pemerintah telah mengidentifikasi 17 perusahaan di Indonesia yang bisa memproduksi komponen Apple. Ketiga, pemerintah akan mendorong kelanjutan pembangunan Apple Academy di Tangerang Selatan, Batam, dan Surabaya.
"Tiga poin investasi ini yang akan kita negosiasikan dengan Apple ke depan. Dari 2023 sampai 2026 kita akan kejar itu," tegas Agus.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Inovasi AI Deteksi 1 Juta Kasus TBC di Indonesia