Pemanfaatan teknologi GIS (Geographic Information System) semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Studi Maximize Market Research (MMR) menunjukkan, pasar GIS global akan mencapai US$ 26,27 miliar pada tahun 2030; atau naik 12,5% dibanding tahun 2023.
Kenaikan ini didorong semakin banyaknya use case pemanfaatan GIS di berbagai industri. Menurut FX Hendro (Division Manager SuperMap Software), pemanfaatan GIS saat ini memang didominasi industri perkebunan atau pertambangan. “Namun kini perusahaan di industri finansial atau retail juga memanfaatkan GIS untuk membantu pengambilan keputusan yang lebih akurat,” ungkap Hendro.
Apa Itu Teknologi GIS
Sebagai latar belakang, GIS adalah teknologi untuk mengolah dan merepresentasikan data berbasis spasial atau ruang. Dengan GIS, data spasial dapat direpresentasikan ke tampilan peta yang membantu pengguna memahami pola, hubungan, maupun trend.
Data spasial ini sendiri bisa didapat dari berbagai sumber data. Contohnya data internal perusahaan, seperti hasil pemetaan menggunakan drone. Bisa juga data eksternal, seperti data demografis sebuah kota yang didapat dari BPS atau pihak ketiga lainnya. Ketika semua data yang relevan divisualisasikan di platform GIS, kita dapat melihat visualisasi pola untuk membantu proses pengambilan keputusan.
“Sebagai sebuah platform terbuka, SuperMap memiliki kemampuan untuk diintegrasikan dengan berbagai platform dan sumber data,” FX Hendro (Division Manager SuperMap Software)
Ada banyak platform GIS yang ada di pasaran saat ini. Salah satunya adalah SuperMap, platform GIS asal China. Berdiri sejak tahun 2017, SuperMap saat ini adalah pemimpin pasar GIS di Asia. Menurut FX Hendro (Division Manager SuperMap Software), pencapaian itu tidak lepas dari unique value yang dimiliki SuperMap. “Sebagai sebuah platform terbuka, SuperMap memiliki kemampuan untuk diintegrasikan dengan berbagai platform dan sumber data,” ungkap Hendro.
Keterbukaan ini membuat SuperMap fleksibel untuk dikembangkan dalam menjawab berbagai kepentingan bisnis.
Pemanfaatan Teknologi GIS di Berbagai Industri
Salah satu contohnya adalah kemampuan SuperMap dalam membantu pelaku industri retail. Menurut Hendro, solusi SuperMap sering digunakan industri retail saat memilih lokasi pembukaan toko baru. Dengan mengkombinasikan (overlay) berbagai data, seperti data demografis, data lalu-lintas pergerakan orang, dan data market intelligence lainnya, pelaku industri retail bisa menentukan lokasi terbaik untuk toko baru mereka.
Di industri perkebunan, solusi SuperMap juga menawarkan solusi yang lebih komprehensif. Memanfaatkan teknologi AI, solusi SuperMap bisa digunakan untuk melakukan proses tree counting (menghitung jumlah pohon) berdasarkan foto yang diambil dari satelit atau drone. “Bahkan SuperMap bisa digunakan untuk menganalisis seberapa sehat pohon yang ada di area perkebunan tersebut,” tambah Hendro.
Boleh dibilang, solusi SuperMap memiliki fleksibilitas untuk digunakan di berbagai industri. Tantangannya adalah bagaimana perusahaan dapat menemukan use case yang tepat dalam memanfaatkan data spasial yang mereka miliki.
Untuk membantu perusahaan Indonesia menemukan use case tersebut, SuperMap menggandeng Blue Power Technology (BPT), salah satu distributor terkemuka di tanah air. Sebagai distributor tunggal SuperMap di Indonesia, BPT berkomitmen membantu perusahaan Indonesia memanfaatkan SuperMap.
“BPT memiliki tim developer dan technical support yang akan membantu perusahaan Indonesia mengembangkan aplikasi di atas platform SuperMap,” Reinaldo Ardhitya (Manager Platform and Security BPT)
“Kami memiliki tim developer dan technical support yang akan membantu perusahaan Indonesia mengembangkan aplikasi di atas platform SuperMap,” ungkap Reinaldo Ardhitya (Manager Platform and Security BPT). Selain itu, BPT juga memiliki jaringan partner yang luas dan siap membantu perusahaan Indonesia menemukan implementasi yang tepat di area GIS.
Nah, tertarik memanfaatkan SuperMap?