Find Us On Social Media :

Cloudera: Era Agentic AI, Privasi Data Semakin Kompleks dan Penting

By Liana Threestayanti, Kamis, 13 Februari 2025 | 12:25 WIB

Ketika banyak organisasi menggunakan AI untuk meningkatkan kinerja dan proses bisnis, privasi data pun menjadi semakin rumit dan penting.

Langkah-langkah ini harus diterapkan secara konsisten di seluruh lingkungan data, baik di lingkungan on-premise maupun cloud, dan di berbagai solusi penyimpanan. Dengan membangun pertahanan kuat melawan pembobolan dan para pelaku kejahatan, perusahaan dapat memastikan data mereka tetap terlindungi saat mereka mengadopsi teknologi AI secara aman.

Mematuhi Ketentuan Tata Kelola Data dan Keamanan

Saat pemerintah di seluruh dunia memperkuat regulasi untuk melindungi hak-hak privasi data warga negara mereka, kepatuhan terhadap peraturan di pasar lokal dan regulasi mengenai kedaulatan data menjadi semakin kompleks. Tumbuhnya pengadopsian agen AI menimbulkan kesulitan-kesulitan baru, sebab sistem ini seringkali membutuhkan akses ke data lama dan akses lintas batas, atau cross-border, supaya sistem itu bisa bekerja dengan efektif. 

Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan harus mengadopsi pendekatan granular untuk tata kelola data, yang didukung arsitektur zero-trust, sebuah model keamanan yang memastikan tidak ada pengguna atau sistem yang dipercayai secara default. Perusahaan disarankan memiliki kemampuan seperti mengidentifikasi secara akurat di mana data pelanggan tertentu berada, menerapkan kontrol yang tepat, dan bersiap untuk menghasilkan laporan audit yang rinci.

Selain itu, mekanisme untuk menghapus atau menganonimkan catatan atau rekaman-rekaman data harus diimplementasikan untuk memenuhi ketentuan regulasi dan ekspektasi konsumen. 

Cloudera sendiri memiliki filosofi desain Shared Data Experience (SDX) untuk keamanan dan tata kelola data yang terintegrasi, sekaligus memastikan hanya orang yang tepat yang bisa mengakses informasi yang tepat, pada waktu yang tepat untuk alasan yang tepat.

Mengintegrasikan Privasi dan Kepercayaan ke Dalam Setiap Aspek Bisnis

Membangun budaya kepercayaan dan transparansi sangat penting dalam mengelola ekspektasi penggunaan data dan batasan etika inovasi dengan pengadopsian agen AI. Pada tingkat manajemen, mengadopsi prinsip Privacy by Design akan memastikan bahwa privasi diintegrasikan ke dalam produk, layanan, dan sistem sejak awal – terutama dengan model-model AI. Sedangkan di sisi konsumen, pola pikir ‘trust but verify’ adalah kunci untuk memahami data apa saja yang dikumpulkan dan bagaimana data tersebut digunakan.

Ketika agen AI semakin lazim dalam proses pengambilan keputusan yang melibatkan data konsumen, organisasi harus memprioritaskan transparansi dalam setiap aspek penanganan data. Hal ini bukan hanya untuk membangun kepercayaan, tapi juga untuk memitigasi risiko terhadap reputasi dan kesuksesan jangka panjang mereka.

Data Privacy Day 2025 adalah sebuah reminder yang sangat penting bahwa membangun kepercayaan dan menjaga transparansi bukan lagi sebuah pilihan. Pada akhirnya, kesuksesan di era agen AI akan bergantung pada kemampuan untuk menyeimbangkan inovasi dengan tanggung jawab, memastikan bahwa privasi data tetap menjadi landasan kemajuan berkelanjutan.