Ada beberapa jenis asuransi yang penting untuk kamu pahami agar tidak keliru memilih produk asuransi sesuai kebutuhan.
Secara garis besar, asuransi dibedakan ke dalam dua kelompok besar yaitu asuransi umum dan asuransi jiwa. Masih bingung membedakan dua kelompok asuransi tersebut?. Yuk simak penjelasan di bawah ini:
Asuransi jiwa
Sesuai namanya, asuransi jiwa berfokus memberikan proteksi terhadap diri si nasabah atau tertanggung dalam polis. Jadi, ketika si tertanggung yang tertera namanya dalam polis asuransi tutup usia, penyedia asuransi akan membayarkan sejumlah uang pertanggungan kepada keluarga yang ditinggalkan sebagai pengganti penghasilan yang hilang.
Jadi, proteksi asuransi jiwa sebenarnya bukan melindungi atau menghindarkan si tertanggung dari kematian. Asuransi tidak akan bisa mencegah terjadinya kematian. Asuransi jiwa memproteksi nilai ekonomi atau nilai penghasilan seseorang sehingga ketika ia mendadak tutup usia, ahli waris bisa mendapatkan ganti rugi nilai penghasilan yang hilang itu sebagai bekal melanjutkan hidup. Asuransi jiwa sangat penting dimiliki bila kamu saat ini berperan sebagai pencari nafkah keluarga.
Asuransi jiwa ada beberapa macam yang dibedakan dari jenis dan manfaatnya. Pertama, asuransi jiwa berjangka (term life) yang memberikan proteksi murni dalam jangka waktu tertentu mulai yang sesingkat perjalanan Jakarta-Surabaya hingga 20 tahun. Kedua, asuransi seumur hidup (whole life insurance) yaitu asuransi jiwa yang memberi perlindungan hingga usia 99 tahun yang mengandung fitur tabungan, bukan hanya fitur proteksi.
Ketiga, asuransi jiwa dwiguna (endowment insurance), yaitu asuransi jiwa yang memberikan perlindungan hingga jangka waktu tertentu, misalnya hingga 20 tahun, dan memiliki dua fitur yaitu proteksi dan tabungan. Keempat, asuransi jiwa unitlink yaitu asuransi whole life yang memiliki dua fitur sekaligus yaitu proteksi dan investasi.
Asuransi umum
Asuransi umum atau general insurance tidak membatasi obyek proteksi hanya pada orang atau jiwa seseorang. Sesuai namanya, asuransi umum memberikan proteksi terhadap risiko kerugian semua yang memiliki nilai ekonomi, bisa orang ataupun harta benda seperti bangunan, kendaraan, dan sebagainya. Bila asuransi jiwa memberikan ganti rugi berupa sejumlah uang, asuransi umum bisa berupa uang tunai ataupun penggantian kerugian/barang.
Ada beberapa jenis asuransi umum yang perlu kamu ketahui. Pertama, asuransi kendaraan bermotor yang memberikan ganti rugi ketika kendaraan bermotor yang menjadi obyek proteksi rusak atau hilang. Kedua, asuransi kebakaran yang menawarkan pertanggungan atas risiko kerugian akibat kejadian kebakaran yang menimpa bangunan, apakah itu rumah tinggal atau tempat usaha.
Ketiga, asuransi pengangkutan yang melindungi barang atau aset ketika dalam proses pengangkutan/perjalanan. Keempat, asuransi lain-lain di luar tiga kelompok sebelumnya. Di sini termasuk asuransi kecelakaan, asuransi perjalanan, asuransi kesehatan, dan lain sebagainya.
Kedua jenis asuransi tersebut yaitu asuransi jiwa dan asuransi umum sama-sama kamu butuhkan untuk mendukung keuangan pribadi yang sehat. Kini, setelah memahami perbedaan asuransi umum dan asuransi jiwa, kamu bisa lebih mudah menentukan apa saja asuransi yang kamu butuhkan.
Tujuan Asuransi jiwa
Asuransi jiwa dirancang untuk memberikan perlindungan finansial kepada keluarga dan orang yang kamu cintai jika kamu meninggal dunia. Dalam Polis asuransi jiwa, penerima manfaat akan menerima sejumlah uang tertentu (manfaat kematian) jika Tertanggung meninggal dunia selama masa pertanggungan Polis.
Fokus utama asuransi jiwa terbaik adalah memberikan dukungan finansial kepada keluarga yang ditinggalkan agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, membiayai pendidikan anak-anak, atau memenuhi kebutuhan lainnya.
Tujuan Asuransi Umum
Tujuan asuransi umum adalah untuk melindungi aset atau properti dari risiko yang tidak terduga. Asuransi umum dapat memberikan perlindungan finansial dan keamanan jangka panjang.
Cara Klaim Asuransi Jiwa
Cara klaim asuransi jiwa juga cukup simpel dan mudah. Anda dapat menghubungi perusahaan asuransi dan mengisi formulir klaim yang diperlukan. Kemudian, perusahaan akan meminta Anda untuk menyerahkan dokumen pendukung seperti sertifikat kematian, salinan polis asuransi, dan dokumen identitas. Setelah semua dokumen lengkap dan diterima, perusahaan asuransi akan memproses klaim dan melakukan verifikasi. Jika klaim disetujui, manfaat asuransi akan dibayarkan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam polis.
Cara Klaim Asuransi Umum
Untuk memastikan klaim Anda diproses dengan lancar tanpa kendala dan sesuai dengan ketentuan polis, perhatikan panduan berikut ini:
1. Memahami Syarat dan Ketentuan Polis
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami syarat dan ketentuan yang tercantum dalam polis asuransi Anda. Setiap polis memiliki rincian spesifik mengenai cakupan asuransi, pengecualian, dan prosedur klaim. Bacalah dengan seksama bagian-bagian ini untuk mengetahui apa yang ditanggung oleh asuransi Anda dan situasi apa saja yang mungkin menyebabkan klaim ditolak. Memahami syarat dan ketentuan ini akan membantu Anda mengetahui apa yang perlu dilakukan ketika mengajukan klaim.
2. Persiapkan Dokumen dengan Lengkap dan Akurat
Setelah memahami ketentuan polis, langkah berikutnya adalah menyiapkan semua dokumen yang diperlukan untuk mengajukan klaim. Dokumen yang umum diminta termasuk formulir klaim yang sudah diisi, bukti kepemilikan aset, laporan kejadian (seperti laporan polisi untuk kasus pencurian atau kecelakaan), bukti kerugian (seperti foto atau video), dan dokumen pendukung lainnya. Pastikan semua dokumen tersebut lengkap dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh perusahaan asuransi.
3. Mengisi Formulir Klaim dengan Benar
Formulir klaim harus diisi dengan benar dan lengkap. Informasi yang tidak akurat atau tidak lengkap bisa menyebabkan klaim Anda ditolak atau memerlukan waktu lebih lama untuk diproses. Periksa kembali setiap bagian formulir sebelum mengirimkannya. Jika ada hal yang tidak Anda mengerti, jangan ragu untuk menghubungi pihak asuransi untuk mendapatkan penjelasan.
4. Melakukan Pelaporan dengan Segera
Pelaporan kejadian yang menyebabkan klaim harus dilakukan sesegera mungkin setelah kejadian tersebut terjadi. Banyak perusahaan asuransi menetapkan batas waktu tertentu untuk melaporkan klaim. Keterlambatan dalam melaporkan klaim bisa menjadi alasan klaim ditolak. Oleh karena itu, segera laporkan kejadian tersebut dan ajukan klaim sesegera mungkin.
5. Menyimpan Bukti dan Dokumentasi
Simpan bukti dan dokumentasi terkait kejadian yang menyebabkan klaim. Bukti-bukti ini sangat penting untuk mendukung klaim Anda. Misalnya, jika Anda mengajukan klaim untuk kerusakan properti akibat kebakaran, simpan foto-foto kerusakan, laporan dari pemadam kebakaran, dan dokumen lain yang relevan. Bukti yang lengkap dan jelas akan memperkuat klaim Anda dan memudahkan proses verifikasi oleh pihak asuransi.
6. Berkomunikasi dengan Pihak Asuransi
Menjaga komunikasi yang baik dengan pihak asuransi sangat penting selama proses pengajuan klaim. Jika ada pertanyaan atau permintaan informasi tambahan dari pihak asuransi, berikan respon yang cepat dan jelas. Komunikasi yang baik akan membantu mempercepat proses klaim dan meminimalkan kemungkinan terjadinya kesalahpahaman.
7. Menghindari Pengecualian Polis
Pahami dengan baik pengecualian yang tercantum dalam polis asuransi Anda. Pengecualian ini adalah situasi atau kondisi tertentu di mana klaim tidak akan dibayarkan. Misalnya, kerusakan yang disebabkan oleh tindakan sengaja atau kelalaian mungkin tidak ditanggung oleh asuransi. Dengan mengetahui pengecualian ini, Anda bisa menghindari situasi yang membuat klaim Anda tidak sah.
8. Mengevaluasi Polis Secara Berkala
Polis asuransi perlu dievaluasi secara berkala untuk memastikan sesuai dengan kebutuhan Anda. Kondisi dan aset yang Anda miliki bisa berubah seiring waktu, sehingga perlindungan asuransi juga perlu disesuaikan. Dengan mengevaluasi polis secara berkala, Anda bisa memastikan bahwa Anda memiliki perlindungan yang memadai dan relevan.