Sebagai notebook convertible atau 2-in-1, Dell XPS 13 9365 memiliki desain dengan konsep layar dan keyboard yang bisa ditekuk hingga 360 derajat, dan bukannya bisa dilepas (detachable). Salah satu keunggulan konsep ini adalah lebih praktis dan fleksibel. Dengan engsel yang fleksibel, pengguna bisa menggunakannya ke berbagai mode. Diantaranya sebagai notebook maupun tablet, serta posisi lainnya seperti stand (berdiri dengan keyboard sebagai penyangga) dan tent (seperti posisi tenda).
Yang menarik, meski mengusung layar ukuran 13,3 inci namun sepintas notebook ini memiliki ukuran mirip dengan notebook berukuran 11 inci. Mengapa demikian?
Dell berhasil membuat notebook ini dengan dimensi yang ramping. Memiliki dimensi panjang 30,4 cm dan lebar 19,9 cm, notebook ini memiliki ketebalan antara 8mm dan 13,7mm. Selain itu mengusung teknologi InfinityEdge display yang memiliki bezel tipis. Ini membuat layar terlihat lebih luas tanpa mengorbankan dimensi notebook.
Bezel yang tipis ternyata berimbas pada penempatan posisi webcam. Dell mengakalinya dengan menempatkannya di bagia bawah layar, bukannya diatas seperti posisi pada umumnya. Posisi ini agak sedikit mengganggu jika Anda melakukan video call pada mode notebook. Namun sangat pas ketika menggunakannya pada mode tablet ataupun mode tent.
Sayangnya, dalam keadaan tertutup, notebook agak kesulitan dibuka karena tidak ada celah antara layar dan keyboard yang menempel. Apalagi magnet yang digunakan memiliki daya tempel yang cukup kuat.
Layarnya memiliki resolusi UltraSharp QHD+ 3200 x 1800 pixels dan menggunakan panel IPS (In-Plane Switching) yang mampu menampilkan warna lebih kaya dan akurat serta memiliki viewing angle sangat luas hingga 178 derajat. Ditambah dengan lapisan pelindng Corning Gorilla Glass membuatnya tahan terhadap goresan.
Dell XPS 13 sendiri terdiri dari beberapa varian. Seri 9365 yang kami uji kali ini dipersenjatai dengan Intel Core i7-7Y75 berbasis dual core yang memiliki TDP 4,5 watt saja. Prosesor ini memang diperuntukkan bagi perangkat yang butuh penggunaan daya yang efisien. Apalagi dengan kombinasi RAM yang cukup besar yaitu 16 GB, berbagai aktivitas komputasi berat seperti mengunting foto, video, menjalankan multimedia definisi tinggi, serta multitasking, mampu dilakoninya dengan baik. Namun karena hanya menggunakan chip grafis bawaan, notebook ini tentu tidak cocok digunakan untuk menjalankan game 3D terbaru.
Dengan fungsi layar sentuh, paket penjualannya menyertakan Active Stylus Pen. Ini menjadikan perangkat lebih fleksibel karena para ilustrator maupun desainer bisa memanfaatkannya untuk menggambar dengan hasil yang lebih presisi. Bagitu pula bagi Anda yang ingin menulis tangan secara digital.
Dan dikarenakan menggunakan port USB yang tidak standar, disertakan konverter atau adapter tambahan agar Anda tetap bisa menghubungkannya dengan perangkat tambahan berbasis port USB type A.
Menyasar segmen bisnis, notebook ini juga menyertakan fitur fingerprint untuk otorisasi menggunakan sidik jari.
Paket penjualan sudah disertakan Active Sylus Pen yang memiliki tombol khusus untuk membuka menu Windows Start, Windows Ink, dan beberapa aplikasi lainnya dengan hanya sekali atau dua kali klik.